Berita NTT
Tanoto Fundation Sebut Media Massa Punya Peran Atasi Stunting di NTT
pendalaman dalam dunia stunting dalam posisinya sebagai agen-agen perubahan dalam proses pembangunan bangsa.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Tanoto Fundation menyebut media massa punya peran untuk mengatasi stunting
Menurut, Patrick Hutajulu selaku External Communications Manager Tanoto Foundation menyebut
berdasar SSGI 2022, angka stunting di Indonesia telah turun menjadi 21,6 persen.
"Namun tugas kita belum selesai. Masih banyak pekerjaan rumah yang menunggu di depan," tambah dia, Minggu 29 Oktober 2023.
Patrick Hutajulu mengatakan, tugas yang masih gantung itu mulai dari target 14,4 persen yang dicanangkan pemerintah untuk tahun 2024, hingga ancaman gagalnya bonus demografi di tahun 2045 bila stunting tidak segera diatasi.
Baca juga: Kualifikasi Tinju Pra PON II, 12 Atlet NTT Lolos PON Aceh-Sumut 2024
Maka dari itu dibutuhkan percepatan penurunan stunting. Terutama di daerah-daerah prioritas, termasuk NTT.
Pemerintah, kata dia, telah mengeluarkan Perpres nomor 72 tahun 2021 tetang percepatan penurunan stunting, yang turunannya adalah Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting atau RAN PASTI.
RAN PASTI sendiri terdiri dari 3 pendekatan yaitu pendekatan keluarga beresiko, intervensi gizi, dan kolaborasi pentahelix antara pemerintah dengan swasta, institusi pendidikan, masyarakat, dan media.
Oleh karena itu, untuk mendukung percepatan penurunan dan program-program dari pemerintah, Tanoto Foundation, lembaga filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, berkomitmen penuh mendukung pemerintah dalam penurunan stunting.
"Bentuk implementasi dari komitmen ini salah satunya adalah melalui forum koordinasi jurnalis NTT ini yang merupakan kolaborasi bersama dengan BKKBN NTT," kata dia saat kegiatan bersama jurnalis di Kupang.
Melalui forum ini, Tanoto Fundation mengajak, mendukung, dan membantu media dalam menjalankan fungsinya sebagai corong utama untuk mengedukasi dan memberi informasi kepada publik demi penurunan stunting di NTT.
Melalui forum koordinasi yang rencananya akan diadakan secara rutin hingga akhir tahun 2023 ini, Tanoto Foundation dan BKKBN NTT ingin memberikan informasi, data, dan pemahaman yang tepat mengenai stunting serta peningkatan kapasitas teman-teman jurnalis.
Harapannya, kegiatan itu dapat membantu jurnalis dalam menjalankan fungsi edukasi dan informasi sehingga mendukung capaian penurunan stunting di Provinsi NTT.
Forum komunikasi ini, menurut dia, dapat memantik rekan-rekan jurnalis untuk melakukan eksplorasi, observasi, riset, hingga pendalaman dalam dunia stunting dalam posisinya sebagai agen-agen perubahan dalam proses pembangunan bangsa.
Dengan semakin mengeksplorasi dan menguasai isu-isu mengenai stunting, maka karya-karya jurnalistik yang dihasilkan diharapkan akan lebih berdampak bagi masyarakat.
"Kami percaya bahwa media massa memiliki peran yang krusial dalam upaya penurunan angka stunting dan dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Berbagi Kasih di Hari Listrik Nasional ke 78, PIKK PLN NTT Beri Bantuan Sarana Pendidikan
Dia mengatakan, media massa memiliki kemampuan untuk menjangkau dan memengaruhi masyarakat luas dengan informasi, pendidikan, dan kesadaran tentang masalah stunting, serta mengilhami tindakan positif.
Dengan kekuatan penyebaran informasi dan fungsi yang dimilikinya, media massa menjadi mitra strategis dalam menggalang dukungan publik, memotivasi perubahan perilaku, dan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai langkah yang perlu diambil dalam upaya menurunkan stunting.
"Semoga kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan, dan menjadi kebaikan bagi Indonesia khususnya Provinsi NTT," katanya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.