Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 31 Oktober 2023 : Jadilah Sesawi dan Ragi yang Berguna

Pohon itu akhirnya menjadi tempat berlindung dari terik matahari, tempat bersarangnya burung-burung. Ia memberikan manfaat bagi kehidupan

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Jadilah Sesawi dan Ragi yang Berguna. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Jadilah Sesawi dan Ragi yang Berguna.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Selasa 31 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXX  merujuk pada Bacaan Roma 8: 18-25, Mazmur 126: 1-2ab.2cd-3.4-5.6, Lukas 13: 18-21

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Titik awal kuasa dan karya Allah dalam dunia tidak begitu mudah dilihat. Dia hadir dalam wujud yang sederhana tetapi mempunyai daya untuk berkembang
secara mengagumkan. Hal inilah yang ditampilkan dalam kisah perumpamaan biji sesawi dan ragi.

Bentuk sesawi sangat kecil, mudah diterbangkan oleh angin. Akan tetapi biji itu memiliki daya yang luar biasa. Bila jatuh ke tanah akan tumbuh dan perlahan-lahan akan menjadi pohon yang besar.

Pohon itu akhirnya menjadi tempat berlindung dari terik matahari, tempat bersarangnya burung-burung. Ia memberikan manfaat bagi kehidupan. Demikian pula halnya dengan ragi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 30 Oktober 2023, Roh Tuhan Mendorong Kita Lakukan Kebaikan

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 31 Oktober 2023 : Kerajaan Allah

Meskipun ia dimasukkan ke dalam adonan tepung yang cukup banyak, namun dengan sedikit ragi, adonan tepung tersebut mampu menjadi khamir sehingga adonan itu menjadi lebih banyak. Kedua perumpamaan ini digunakan Yesus untuk menggambarkan tentang Kerajaan Surga.

Pengaruh dan proses pertumbuhan Kerajaan Allah diumpamakan lewat pengalaman umum manusia, yaitu menabur biji sesawi dan mengaduk ragi dalam tepung terigu. Pengalaman menabur benih akrab dengan pengalaman petani.

Mereka berharap agar benih yang ditabur bisa bertumbuh. Untuk itu, mereka berjerih lelah melakukan serangkaian proses agar tujuan itu tercapai, seperti menggarap tanah agar mudah ditanami, menabur atau menanam benih sesuai dengan jenis tumbuhan, menyirami atau menakar air sesuai kebutuhan, menyiangi rumput dan ilalang agar pertumbuhan benih itu tidak rusak.

Perumpamaan itu merupakan gambaran Kerajaan Allah yang dinyatakan melalui kehadiran dan pelayanan Yesus. Yesus tidak menghadirkan diriNya melalui
peristiwa-peristiwa yang spektakuler; Ia mulai dengan melakukan hal-hal yang sederhana.

Misalnya, Ia mulai memanggil para murid yang pertama, kemudian berkeliling sambil mengajar dan berbuat baik di daerah kampung halamanNya sendiri, lalu merambah kota-kota lain di sekitarnya.

Semula dianggap sepele dan diragukan oleh para pemimpin Yahudi, karena Yesus tampil bukan sebagai seorang raja yang berkuasa. Ia hanya anak tukang kayu, dan berkeliling dengan sekelompok murid yang terdiri dari orang-orang kebanyakan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 30 Oktober 2023, Wanita Berhati Mulia

Namun banyak orang yang kemudian mengalami kuasa Kerajaan Allah itu melalui pengajaran dan mukjizat yang Dia lakukan.

Benih sesawi dan ragi menggambarkan kuasa yang tersembunyi, yang secara diam-diam bekerja dan berdampak besar bagi banyak orang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved