Pilpres 2024

Selangkah Lagi Gibran Rakabuming Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka belakangan makin santer dikabarkan akan gabung ke Partai Golkar.

Editor: Alfons Nedabang
DOK GERINDRA
Ketua Umum Partai Gerindra saat mengajari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkuda di arena kuda Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, Sabtu 18 Juni 2022. 

“Kalau gak minggu ini, minggu depan. Pokoknya anak muda jangan inisial nanti langsung ketebak,” jelas dia.

Gibran Rakabuming membantah dirinya akan berpindah ke Partai Golkar.

“Tidak, saya ini di sini terus. Tidak ke mana-mana. Tulis saja tidak benar (bergabung ke Golkar),” kata Gibran pada Kamis (19/10).

Disinggung soal pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menyebut orang-orang berusia muda cocok mengenakan baju warna kuning,

Gibran memilih berseloroh dirinya cocok memakai baju apa saja.

“Pakai baju apa saja cocok,” kata Gibran.

Harus Izin PDIP

Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkomunikasi dan meminta izin ke PDIP jika benar mengusung Gibran Rakabuming sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Hal tersebut lantaran Gibran sampai saat ini masih berstatus kader PDIP.

“Ini sangat penting sekali, karena terkait dengan etika dan tata krama politik. Terkait unggah-ungguh dalam bahasa Jawa,” kata Ketua Dewan Pakar PAN Drajad Wibowo.

Menurut Drajad, restu dari PDIP terhadap Gibran cukup penting.

Baca juga: Giring dan Grace Minta Maaf Soal Insiden Jaket PSI ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming 

“Selama Mas Gibran masih anggota PDIP, seandainya nanti KIM mengusung pasangan Prabowo-Gibran, sebagai bagian dari koalisi KIM, saya berharap KIM kulonuwun kepada PDIP,” kata dia.

“Hemat saya seperti itu unggah-ungguhnya. Jika PDIP merelakan kadernya dipinang koalisi lain, maka urusan unggah-ungguh ini selesai,” sambung Drajad.

Selain itu, KIM juga diminta memastikan sikap Gibran terkait status anggotanya di PDIP jika hendak meminangnya sebagai cawpres Prabowo.

“Jika sebaliknya, dan Mas Gibran setuju menjadi cawapres Prabowo, mau tidak mau mas Gibran perlu mengambil keputusan tentang status keanggotaannya,” lanjutnya.

Dradjad khawatir adanya perseteruan politik jika KIM tidak permisi ke PDIP.

“Indonesia perlu solid bersatu menghadapinya. Jadi semua pihak perlu semaksimal mungkin menjaga agar politik nasional tetap teduh dan guyub meskipun dengan dinamika tinggi,” tandas Drajad. (tribun network/yuda)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved