Berita NTT
Ansy Lema Ingatkan NTT Krisis Air, Dorong Masyarakat Rehabilitasi Lahan Pekarangan
Hal tersebut harus dilakukan dari lingkungan terdekat mengingat potensi perubahan iklim dan dampak cuaca ekstrem yang kini sedang terjadi.
POS-KUPANG.COM, Kupang - Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si mengajak masyarakat Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kembali melakukan rehabilitasi lahan di wilayah masing-masing.
Hal tersebut harus dilakukan dari lingkungan terdekat mengingat potensi perubahan iklim dan dampak cuaca ekstrem yang kini sedang terjadi.
Berbicara dalam Sosialisasi Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan di Wilayah Kota Kupang yang digelar di Hotel Pelangi pada Kamis (19/10/2023), anggota Komisi IV DPR RI yang akrab disapa Ansy Lema menyebut bahwa kerja-kerja untuk menjaga dan menyelamatkan lingkungan merupakan kerja kolaborasi dan gotong royong seluruh stakeholder.
Baca juga: Giat Perangi Stunting, Ansy Lema Bagikan 900 Paket Ikan Segar di Kota Kupang
Baca juga: Ansy Lema Minta Nelayan dan Warga Pesisir Kupang Tetap Jaga Ekosistem Ruang Laut
Melalui sosialisasi tersebut, DPR RI bersama KLHK ingin terus memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memperlakukan dan menjaga hutan, terutama di wilayah hulu yang menjadi daerah resapan dan tangkapan air, khususnya di Kota Kupang.
Adapun bimbingan teknis itu merupakan kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Komisi IV DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan khususnya BPDAS Benain Noelmina dan KPH Kota Kupang.
Bertindak sebagai pembicara yakni Ansy Lema, Kepala BPDAS Benain Noelmina, Klaudolfus Tuames serta Sesilia Sandra dari UPT KPH Wilayah Kota Kupang.
Menurut Ansy Lema, ketika berbicara tentang lingkungan dan hutan, maka juga serentak berbicara tentang kehidupan.
"Kita ingin membangun perspektif masyarakat yang harus punya kesadaran ekologis dan tidak melulu berorientasi pada profit oriented," ujar Ansy Lema.
Politisi muda itu mengatakan, masyarakat harus bisa memastikan agar hutan tetap rimbun dengan kondisi lestari, karena hutan juga merupakan sumber air.
Baca juga: Semarak Bakti Nelayan, Ansy Lema Bagikan 2000 Paket Sembako di Kota Kupang
Lebih lanjut Ansy Lema mengatakan bahwa kondisi NTT sebagai provinsi kepulauan berkontribusi pada minumnya wilayah tangkapan air karena jarak antara gunung dan laut relatif dekat.
"Kondisi ini maka jika ada hujan berlarut larut maka potensi banjir sangat besar terjadi karena air akan sangat cepat mengalir karena ketiadaan wilayah resapan air atau daerah tangkapan air," sebut mantan Juru Bicara Ahok itu.
Apabila terjadi hal demikian, maka masyarakat yang akan mengalami kerugian.
Ia mengajak sekaligus mendorong masyarakat untuk melakukan rehabilitasi lahan dengan menanam pohon di ruang ruang terbuka termasuk di pekarangan rumah. Dengan semangat yang sama, laju deforestasi juga harus dikurangi.
Saat ini, kata dia, BPDAS Benain Noelmina memiliki lahan persemaian sehingga masyarakat bisa mengambil bibit dari persemaian untuk melakukan penghijauan.
"Ini sama seperti kita berinvestasi kepada masa depan. Karena menanam pohon itu adalah menanam air, apalagi saat ini NTT masih krisis air," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.