KKB Papua
Diduga Tak Mampu Hadapi TNI Polri, KKB Papua Alihkan Target, Tembak Mati Warga Pendulang Emas
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua seakan haus akan tindakan kriminal. Mereka tak henti-hentinya melakukan serangan ke warga sipil di Yahukimo.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua seakan haus akan tindakan kriminal. Komplotan pengacau keamanan tersebut tak henti-hentinya melancarkan tindakan kejamnya dengan menghabisi siapa pun yang berseberangan dengannya.
Fakta tentang hal tersebut terjadi pada Selasa 17 Oktober 2023 siang, saat kelompok kriminal tersebut menyerang warga sipil yang sehari-harinya bekerja sebagai pendulang emas di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Insiden itu sangat mengerikan. Karena tanpa rasa berdosa, mereka menghabisi sejumlah warga sipil yang sedang merenda hidup dengan bekerja sebagai pendulang emas di tempat tersebut.
Dalam peristiwa itu, tujuh orang dinyatakan tewas dibantai, sementara 11 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri. Mereka luput dari serangan, lantaran bersembunyi di balik semak-semak dan hutan belukar di sekitar tempat pendulangan itu.
Yang memilukan, adalah ketika penyerangan terjadi, warga sipil itu tidak memegang benda tajam satu pun. Mereka sedang bekerja, sehingga tidak punya persiapan untuk menghadapi para tamu tak diundang tersebut.
Lantaran serangan itu dilakukan sangat mendadak, sehingga para korban tak bisa menyelamatkan diri. Apalagi para korban itu terlebih dahulu ditembak lalu dihabisi dengan menggunakan senjata tajam.
Dari hasil otopsi, pada tubuh korban yang meninggal dunia itu, ditemukan luka-luka tembak dan luka robek di sekujur tubuh karena sayatan benda tajam.
Baca juga: Tempat Persembunyian KKB Papua Teridentifikasi Lagi, Lokasinya Berada di Tempat yang Angker
Baca juga: Kini Terkuak, Senjata Api Milik KKB Papua Mulai Berkurang, Pangdam Cenderawasih Bilang Begini
Ada pun benda tajam yang digunakan dalam pembantaian massal tersebut, adalah parang dan kapak. Ini terungkap dari bekas luka menganga yang ada pada tubuh korban.
Dari kabar yang viral di jagat maya, komplotan yang menyerang warga sipil tersebut, adalah anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Jumlahnya mencapai sekitar 30 orang.
Kelompok penyerang itu mulanya menghujani warga sipil itu dengan rentetan tembakan tiada henti. Meski dalam serangan tersebut para korban sudah berjatuhan, tetapi KKB Papua tidak serta merta menghentikan serangannya.
Setelah hujan tembakan, datang lagi serangan susulan dari anggota KKB Papua yang membawa senjata tajam seperti parang dan kapak serta aneka senjata tajam lainnya.
Mereka membabat para korban itu tanpa mengenal ampun. Akibatnya, para korban itu tewas di lokasi kejadian. Dan, dari data yang dipaparkan, tujuh warga sipil tewas di tempat dengan kondisi sangat mengenaskan.
Sekujur tubuhnya penuh luka sayatan. Sementara ada pula korban yang dibacok di bagian kepala. Korban yang satu ini awalnya sudah terkena tembakan namun masih dibabat lagi dengan senjata tajam di bagian tubuh lainnya.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengungkapkan bahwa dalam kejadian tersebut, ada tujuh orang warga sipil dinyatakan meninggal dunia. Para korban umumnya menderita luka tembak sementara yang lainnya luka akibat hantaman benda tajam.
Sedangkan 11 warga sipil lain yang juga para pekerja tambang, ditemukan Satgas Ops Damai Cartenz dalam keadaan hidup. Mereka ini selamat, lantaran melarikan diri ketika serangan itu terjadi.
Warga sipil itu lari saat mendengar ada tembakan. Bahkan dengan tubuh yang gemetar, mereka berusaha menyelamatkan diri setelah melihat beberapa rekannya jatuh terkulai terkena tembakan anggota KKB papua.
Bayu Suseno menyebutkan, bahwa 11 warga yang selamat itu ditemukan di tengah hutan saat Satgas Ops Damai Cartenz mencoba menyisir area di sekitar lokasi kejadian.
Saat itu juga warga sipil tersebut dievakuasi ke tempat yang aman. Sementara para korban yang meninggal dunia, dievakuasi ke rumah sakit umum daerah atau RSUD Dekai.
Saat mengevakuasi para korban yang meninggal dunia, anggota KKB Papua juga masih diganggu oleh KKB Papua. Satgas Ops Damai Cartenz itu dihujani dengan serentetan tembakan. Untungnya, tak satu tembakan pun yang mengenai sasaran.
Sejak saat itu sampai dengan saat ini, kata Bayu Suseno, prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz sedang mengejar para pelaku.
Anggota KKB Papua itu, katanya, harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Anggota komplotan itu juga harus ditangkap karena tindakannya telah melanggar aturan hukum yang berlaku.
Ia juga menyebutkan bahwa kelompok penyerang tersebut adalah anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Dugaan ini mencuat setelah dilakukan investigasi mendalam terkait musibah kemanusiaan yang menimpa para pendulang emas tersebut.
Untuk diketahui, anggota KKB Papua merupakan komplotan pengacau yang tak henti-hentinya menebar ancaman dan terror kepada warga sipil. Mereka juga tak sungkan membunuh warga sipil jika dinilai tak sejalan dengannya.
Baca juga: ALLAHU AKBAR, Brimob Ini Luput dari Tangan Sniper KKB Papua, Helmnya Retak Terkena Peluru
Tindakannya membunuh warga sipil itu dinilai sebagai bagian dari pelampiasan kekesalan, karena mereka tak mampu menghadapi aparat terlatih kebanggaan NKRI, yang adalah prajurit TNI Polri.
Lantaran tak mampu hadapi TNI Polri, sehingga Kelompok Separatis Teroris atau KST itu pun langsung mengalihkan serangannya dengan menyasar warga sipil, seperti halnya yang dialami para pendulang emas ini. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.