Pilpres 2024
Jalan Gibran Rakabuming Menuju Cawapres, Berteduh di Pohon Beringin
Isu itu berhembus menyusul nama Gibran Rakabuming bakal maju sebagai Cawapres pendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Wali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan ( PDIP ) Gibran Rakabuming Raka diisukan akan pindah partai usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam perkara nomor 90-91/PUU-XXI/2023 mengabulkan sebagian permohonan pemohon soal batas usia minimal 40 tahun untuk maju sebagai capres-cawapres.
Isu itu berhembus menyusul nama Gibran Rakabuming yang bakal maju sebagai Cawapres pendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Terkini, putra sulung Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) itu dikabarkan akan 'menyebrang' ke partai Golkar dalam waktu dekat. Tentu, hal itu demi memuluskan langkah maju sebagai Cawapres.
Sebab, partai yang kini dinaungi Gibran yakni PDIP telah mengusung bacapres Ganjar Pranowo dan tengah menunggu nama cawapres diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sinyal Gibran bergabung ke Partai Golkar semakin diperkuat oleh peryataan sejumlah elite partai berlambang pohon beringin tersebut.
Baca juga: PDI Perjuangan Panggil Gibran Rakabuming Menghadap
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono mengatakan sosok bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto akan 'digolkarkan' lebih dulu sebelum resmi diumumkan.
Agung mendengar kabar sosok bacawapres dari Prabowo akan berasal dari partai berlambang pohon beringin. Jika sosok tersebut sejak awal bukan berasal dari Golkar, maka dia bisa masuk lewat jalur organisasi sayap partai Golkar yakni Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) atau organisasi hasta karya lainnya.
"Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM (Koalisi Indonesia Maju) dari Partai Golkar, kalau pun bukan dari Golkar, akan 'diGolkarkan' dulu," kata Agung Laksono, Selasa (17/10).
"Bisa melalui AMPI atau ormas hasta karya lainnya," sambung dia.
Perihal isu putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang digadang mendampingi Prabowo, Agung menyatakan Golkar terbuka bagi kalangan muda.
Dia pun akan menyambut baik jika Gibran mau bergabung ke Golkar.
Baca juga: Cawapres Prabowo Subianto akan "Digolkarkan"
"Pada prinsipnya kami welcome, kita akan sambut dengan baik jika Gibran ingin gabung," ungkapnya.
Menurutnya jika Wali Kota Solo itu bergabung ke Golkar, maka kehadirannya jadi representatif jati diri Golkar selaku partai yang fokus pada kerja nyata di bidang pemerintahan.
"Dengan posisinya sebagai Wali Kota Solo saat ini, tentunya kehadiran Gibran akan menunjukkan jati diri Golkar sebagai partai yang fokus pada kerja nyata para kadernya sebagai pemimpin bangsa," pungkas dia.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng mengatakan pihaknya membuka pintu jika putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bergabung dengan partainya.
"Golkar membuka pintu untuk semua orang kok, enggak cuma Gibran, siapa saja juga boleh bergabung gitu lho," kata Mekeng saat dihubungi, Selasa.
Terkait isu Gibran akan bergabung dengan Golkar, Mekeng menyebut sejauh ini dirinya belum mengetahui.
"Ya saya tahunya cuma dari media saja isunya. Saya enggak tahu media dapat darimana saya enggak tahu," ujarnya.
Namun, dia menyebut seandainya Gibran akan bergabung maka DPP Golkar harus melakukan rapat.
Baca juga: Prabowo Bidik Gibran Rakabuming Jadi Cawapres
"Ya kita belum, kita belum rapat kan. Mestinya dirapatkan nanti, meski disampaikan," ucap Mekeng.
Mekeng menjelaskan Golkar menerima siapa pun ingin bergabung sepanjang visi-misinya dan ideologi sama.
"Mau siapa saja lah, yang penting visi-misinya sama, ideologinya sama gitu lho," ungkapnya.
Kabar Gibran akan bergabung Golkar mengemuka setelah digadang-gadang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Terlebih, MK mengabulkan gugatan syarat pendaftaran capres-cawapres berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota.
Artinya, melalui dikabulkannya gugatan tersebut maka tak ada lagi hambatan Gibran untuk maju sebagai cawapres.
Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid, mengatakan bahwa keputusan MK yang mengabulkan gugatan soal kepala daerah berpengalaman di bawah 40 tahun bisa maju di Pilpres bukan hanya untuk Gibran Rakabuming Raka.
"Memang kepala daerah yang usia di bawah 40 tahun hanya Gibran? Masih banyak gubernur, wagub, bupati, wabup, wali kota dan wakil wali kota yang usia di bawah 40 tahun," kata Nusron, Selasa.
Baca juga: Giring dan Grace Minta Maaf Soal Insiden Jaket PSI ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming
Dia mengatakan bahwa semua kepala daerah muda di bawah 40 tahun mendapatkan kesempatan yang sama pasca putusan tersebut.
Selain itu, dia menilai putusan MK dapat menjadi inspirasi bagi anak muda Indonesia yang mempunyai prestasi dan bakat yang bagus.
"Sebab kalau sudah menjadi pejabat publik seperti gubernur, bupati atau wali kota, kalau punya prestasi bagus, bisa dicalonkan menjadi pemimpin nasional. Ini insentif positif bagi generasi muda Indonesia," tegasnya.
Jika ada tafsir bahwa keputusan MK hanya untuk memuluskan Gibran, Nusron menilai hal itu sangat tidak beralasan.
"Jadi ini bukan masalah Gibran atau bukan Gibran. Tapi masalah pemimpin muda juga mempunyai hak konstitusional yang sama dengan pemimpin yang lebih tua," kata dia.
"Kalau alasannya masalah kematangan, toh kesempatan ini hanya diberikan kepada kepala daerah yang sudah terbukti, berarti yang bersangkutan sudah mapan," pungkas Ketua Bappilpres Golkar tersebut.
Sementara, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjawab isu akan pindah ke Partai Golkar.
Baca juga: Hari Ini Megawati Umumkan Cawapres Ganjar Pranowo, Hanura Sebut Sosok Inisial M
Isu itu muncul di tengah kabar dirinya akan menjadi bakal calon wakil presiden atau cawapres Prabowo Subianto setelah MK mengabulkan gugatan aturan batas usia Capres-Cawapres.
Meski demikian, Gibran justru menanyakan balik terkait siapa yang melempar isu tersebut.
"Siapa yang bilang? Tanya yang di jakarta. Tanya yang bikin isu bener nggak," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Selasa.
Lebih lanjut, Gibran menegaskan dirinya tidak ada pikiran untuk menyebrang dari PDIP ke Golkar.
"Siapa yang bilang gitu? Nggak ya," sambungnya.
Sementara itu, Gibran mengatakan dirinya masih akan berkomunikasi dengan pimpinan partai terkait kabar dirinya maju sebagai Cawapres.
"Ditunggu dulu besok. Ini bukan masalah pribadi. Kita harus berkonsultasi dengan banyak orang dulu," urainya.
Putra sulung Jokowi itu pun mengaku bahwa dirinya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Jokowi Tolak Gantikan Megawati jadi Ketua Umum PDIP, Pulang ke Solo Setelah Pensiun
"Tidak tahu (yang dibicarakan besok, -red) ketemu saja belom. Lihat saja besok," pungkasnya.
Sementara, Bakal Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo merespon soal kemungkinan Gibran Rakabuming jadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
Dikatakan Ganjar bahwa semua warga negara punya hak untuk berdemokrasi.
"Semua warga negara punya hak untuk ikut dalam proses demokrasi," kata Ganjar ditemui di Jakarta Selatan, Selasa.
Kemudian ketika ditanyakan peluang Gibran jadi pendampingnya, dikatakan Ganjar bahwa semua orang punya kans.
"Semua orang punya kans," tegasnya.
Sebagai informasi putusan MK dalam perkara nomor 90-91/PUU-XXI/2023 mengabulkan sebagian permohonan pemohon soal batas usia minimal 40 tahun untuk maju sebagai capres-cawapres.
MK memutus individu boleh maju sebagai capres atau cawapres di bawah 40 tahun dengan syarat yang bersangkutan sedang atau pernah menjabat kepala daerah.
Atas putusan MK ini, banyak pihak mensinyalir sebagai cara memuluskan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.