Berita Sikka
Biji Asam Bawa Empat Pelajar SMP San Karlos Habi, Sikka ke Jakarta, Ikut Pekan Kebudayaan Nasional
Keempat pelajar ini terpilih mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional setelah berhasil membuat inovasi yakni memanfaatkan biji asam untuk dijadikan lem.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Empat Pelajar kelas IX SMPK San Karlos Habi mewakili Provinsi NTT akan mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional yang digelar Kemendikbud Ristek.
Keempat Pelajar ini terpilih mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional setelah berhasil membuat inovasi yakni memanfaatkan biji asam untuk dijadikan lem.
Keempat Pelajar SMPK San Karlos Habi didampingi satu orang guru pendamping dijadwalkan berangkat ke Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023 dan mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional mulai 20 - 29 Oktober 2023.
Baca juga: BREAKING NEWS: Angin Puting Beliung Terjang Sikka, 3 Rumah Warga Rusak
Keempat pelajar SMPK San Karlos Habi itu antara lain, Yohana Cristine Analin, Agatha Claudia Plasidia Riwu, Theresa Leong Tia Hymolitus dan Mariani Martha Nona Dea serta satu orang guru pendamping, Agnes Maryati Ulfiana.
Agnes Maryati Ulfiana selaku guru pendamping saat ditemui POS-KUPANG.COM di SMPK San Karlos Habi, Rabu, 18 Oktober 2023 menjelaskan, keikutsertaan empat pelajar SMPK San Karlos Habi dalam Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta, setelah berhasil membuat sebuah inovasi baru yakni membuat lem dari biji asam.
"SMP Habi mewakili NTT dan satu-satunya SMP di NTT yang lolos dalam program presisi tahun 2022. Ada belasan SMP/SMA di NTT yang ikut dalam program presisi tahun 2022 tapi SMP Habi yang lolos ke PKN. Dalam pekan kebudayaan nanti, pelajar SMP Habi akan memamerkan lem biji asam yang merupakan karya asli anak-anak SMP Habi sebagai pembelajaran dalam program presisi yang dikerjakan selama 1 tahun," jelas Agnes Maryati Ulfiana.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Hutan Lindung Egon Ilin Medo Sikka
Lebih lanjut Agnes Maryati menjelaskan, pemilihan biji asam sebagai bahan baku pembuatan lem terinspirasi dari para penenun di sekitar wilayah Desa Habi dan Desa Langir yang kerap menggunakan biji asam sebagai bahan perekat pengganti kanji saat proses pembuatan tenun ikat khas Maumere yang dikenal dengan istilah Ara Kapa.
Berdasarkan pengetahuan dan hasil observasi serta mewawancarai beberapa narasumber, keempat pelajar SMPK San Karlos Habi itu menemukan, biji asam ternyata mengandung polisakarida (jelosa) yang mempunyai sifat perekat yang sangat baik.
Komposisi yang digunakan dalam pembuatan biji asam antara lain biji asam, air dan putih telur. Hasil yang diperoleh dari pembuatan biji asam ini ternyata menakjubkan yakni selain bisa merekatkan kertas, lem yang diberi nama Mage Weran Glue (Lem Biji Asam) ini ternyata bisa merekatkan kertas pada kaca, kayu dan plastik.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Hutan Lindung Egon Ilin Medo Sikka
Mewakili NTT di Tingkat Nasional
Kepala SMPK San Karlos Habi, Kamilus Anis mengaku bangga karena sekolahnya bisa mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Pekan Kebudayaan Nasional yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek di Jakarta.
"Saya selaku kepala sekolah sangat senang dan bangga karena sekolah saya, anak-anak saya terpilih untuk mengikuti PKN di Jakarta, saya sangat bangga," ujar Kamilus Anis di ruang kerjanya, Rabu, 18 Oktober 2023.
Dia juga berharap, sekembalinya dari Jakarta nantinya, keempat pelajar SMPK San Karlos Habi itu bisa menularkan hal-hal positif lainnya yang diperoleh selama mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta.
Baca juga: Kebakaran di Lokasi Wisata Alam Egon Ilin Medo Sikka, Turis Asing Pilih Putar Balik
Dengan prestasi yang ditorehkan pelajar SMPK San Karlos Habi ini, Kamilus Anis juga meminta perhatian pemerintah setempat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.