Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 17 Oktober 2023, Tiga Cara Menjadi Tetap Positif dan Semakin Baik 

seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.

|
Editor: Rosalina Woso
youtube/komisi komsos k. padang
Ilustrasi Yesus makan dan minum bersama orang berdosa, yang senantiasa dikritik oleh orang Farisi dan ahli Taurat. "Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 17 Oktober 2023, dengan judul tiga cara menjadi tetap positif dan semakin baik di dalam diri dan di luar diri.

Renungan Harian Katolik Selasa 17 Oktober 2023, ditulis oleh Gabriel Chanfarry Hadylaw dan diambil dari Bacaan Injil : Lukas 11 : 37 - 41

Tiga cara menjadi tetap positip dan semakin baik di dalam diri dan di luar diri

Manusia tentu mempunyai banyak pengalaman berinteraksi dalam banyak aspek kehidupan dengan sesama anggota keluarga di rumah, rekan kerja di tempat kerja, kolega di berbagai komunitas dan lainnya.

Manusia tentu mempunyai pengalaman sukses namun bisa juga gagal dalam hal komunikasi lisan dan komunikasi tertulis, membahas aktivitas atau program kerja, dan lainnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 16 Oktober 2023, Tiga Hal Pancarkan Sinar Kebaikan Lewat Hal-hal kecil

Ada pepatah bahasa Jawa Ngono yo ngono Ning ojo ngono yang terjemahannya Begitu ya begitu. Tetapi jangan begitu

Dalam pepatah ini artinya manusia bisa berkomunikasi apa adanya di atas laut dari gunung es. Namun kadang apa isi hati, pikiran dan pendapat dalam laut dari gunung es sangat sulit dibaca dan terbaca.

Manusia tentu akan semakin nyaman bila manusia dapat berinteraksi dengan sesama bila luar yang kelihatan dan dalam yang tidak kelihatan dalam diri manusia bisa semakin sama dan lebih positip.

Ada tiga cara agar manusia menjadi tetap positip dan semakin baik di dalam diri dan di luar diri.

Pertama. Manusia ingin tetap belajar mengerti perasaan diri sendiri dan terutama mau mengerti perasaan orang lain.

Manusia mau belajar terus menerus dapat mempunyai rasa empati yang semakin besar. Terutama mau mengerti sesama baik ketika seseorang sedang up dan terutama down ketika mengalami kesusahan dan penderitaan.

Kedua. Manusia mau menjadi  teman bicara dan teman curhat yang baik dalam segala aspek.

Manusia akan merasa nyaman bila dapat mengungkapkan perasaan apa adanya. Dan manusia belajar menangkap isi komunikasi apa adanya dan mencoba memperbaiki dalam menangkap isi dan arti komunikasi yang bisa kemana-mana.

Ketiga. Manusia mau semakin suka menolong dan tersenyum dengan sesama.

Manusia dapat membangun suatu kebiasaan yang baru mulai dari umur anak-anak, umur sekolah, umur kerja sampai umur pensiun dengan tetap mau menolong sesama dan dengan tersenyum menghibur sesama.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved