KKB Papua

Pintu Batas Papua Nugini Diperketat, Pangdam XVII Cenderawasih Singgung Masalah Penyelundupan

Penjagaan pintu batas antarnegara Indonesia dengan Papua Nugini, kini diperketat. Hal itu untuk menutup akses penyelundupan senjata api ke KKB Papua.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
DIPERKETAT – Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Izak Pangemanan memperketat pengawasan di wilayah tapal batas antara Indonesia dengan Papua Nugini. Pengetatat area perbatasan itu untuk memutuskan mata rantai penjualan dan penyelundupan senjata api dari Papua Nugini untuk anggota KKB di Papua. 

Pasar itu dibakar setelah sebelumnya, KKB Papua pimpinan Ananias Atimimin menembak mati seorang anggota brimob, yakni Briptu Rudi Agung Ashari saat bersama Satgas Ops Damai Cartenz melakukan patroli keamanan di wilayah Distrik Serambakon.

Dalam insiden tersebut, anggota brimob tersebut gugur sebelum mendapatkan bantuan emergensi dari paramedis yang bertugas di RSUD Oksibil.

Beberapa jam setelah menembak anggota brimob tersebut, KKB Papua yang dipimpin Otobius Bidana Mimin menembak lagi dua warga sipil yang saat itu baru pulang dari rumah duka.

Gegara tembakan tersebut, dua warga sipil tersebut, yakni seorang perempuan bernama Regina, berusia 50 tahun dan seorang pria bernama Yonas, 35 tahun, terpaksa dilarikan ke RSUD Oksibil untuk dirawat.

Baca juga: Panglima TNI Tak Mau Hadapi KKB Papua dengan Kekerasan Senjata: Kita Utamakan Negosiasi

Sementara tindakan lain KKB Papua, adalah membakar rumah-rumah dinas yang dibangun pemerintah untuk para tenaga medis dan paramedis, juga guru-guru di daerah bergolak tersebut.

Mess itu disiapkan, sehingga para petugas kesehatan juga guru-guru yang mengabdi di Tanah Papua, bisa bekerja lebih fokus dalam memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved