Berita Malaka
Atasi Krisis Air Bersih, Pemerintah Desa Taaba di Malaka Distribusi 25.000 Liter untuk Masyarakat
Pemerintah Desa Taaba dibawah kepemimpinan, Ida Hoar Nahak sudah mendistribusikan air bersih tiga tahap dengan jumlah 25.000 liter.
Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - Masyarakat Desa Taaba, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, daerah perbatasan RI-RDTL mengalami krisis air bersih. Kondisi ini terjadi sejak akhir September 2023. Untuk mengatasi krisis air bersih, pemerintah desa mendistribusikan air bersih kepada masyarakat.
Pemerintah Desa Taaba dibawah kepemimpinan, Ida Hoar Nahak sudah mendistribusikan air bersih tiga tahap dengan jumlah 25.000 liter. Pendistribusian air bersih akan terus dilakukan oleh pemerintah desa sampai musim kemarau berakhir.
Kepala Desa Taaba, Ida Hoar Nahak kepada wartawan mengatakan, krisis air bersih di Desa Taaba terjadi setiap tahun di puncak musim kemarau yang biasanya bulan September sampai November. Dan kali ini, masyarakat mengalami krisis air bersih di awal Oktober.
Baca juga: Lahan Sawah di Malaka Kering, Petani Terancam Gagal Panen
Untuk mengatasi krisis air bersih tersebut, kades Ida yang baru menjabat 8 bulan itu, langsung mengambil solusi alternatif yakni mendistribusikan air bersih kepada masyarakat secara bertahap.
Di tahap pertama, katanya, pemerintah desa bekerjasama dengan Polsek Weliman mendistribusikan air bersih sebanyak 10.000 liter, Rabu 4 Oktober 2023.
Kemudian, Minggu 8 Oktober 2023, pemerintah desa sendiri mendistribusikan lagi air bersih sebanyak 10.000 liter dan hari ini Senin 9 Oktober 2023 didistribusikan 5.000 liter sehingga totalnya 25.000 liter yang sudah didistribusikan.
Baca juga: Harga Beras Mahal hingga Konsumsi Pisang, Warga Malaka Bersyukur Bulog Gelar Pasar Murah
Ida mengatakan, pendistribusian air bersih masih terus dilakukan selama musim kemarau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan pola bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
"Melihat kondisi kemarau panjang saat ini, kami masih harus distribusi lagi air bersih kepada masyarakat. Sebagai kepala desa, saya akan berupaya membangun komunikasi dan koordinasi dengan berbagai stakeholder termasuk dengan pemerintah kabupaten, kiranya bisa membantu kami di Desa Taaba karena masyarakat sangat membutuhkan air", ujarnya.
Ida Nahak yang juga koordinator Kepala Desa se-Kecamatan Weliman itu mengungkapkan, krisis air bersih terjadi karena di Taaba tidak ada sumber mata air. Ada upaya dari pemerintahan sebelumnya dengan membangun sumur bor namun sampai saat ini tidak berfungsi.
Oleh karena itu, solusi alternatif yang lebih praktis adalah membeli air tangki. Dan masyarakat di Desa Taaba sudah biasa membeli air tangki dengan harga kisaran Rp 100.000-150.000. Rata-rata tiap rumah memiliki fiber ukuran 1.200 dan 2.200 liter untuk menampung air.
Baca juga: Aliansi Kontraktor Malaka Mengadu ke Kantor DPRD Malaka
Kata Ida, di musim kemarau seperti saat ini, pemerintah desa berupaya membantu mengurangi pengeluaran masyarakat untuk membeli air dengan cara mendistribusikan air gratis yang dilakukan pemerintah desa.
Ida Nahak mengucapkan terima kasih kepada Polres Malaka melalui Polsek Weliman yang sudah membantu air bersih 10.000 liter.
Dirinya sementara mengajukan surat permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Dinas Sosial untuk mendapatkan bantuan air bersih bagi masyarakat Desa Taaba.
Sejumlah warga Desa Taaba yang dihubungi wartawan, mengaku senang seraya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Taaba yang benar-benar peduli dengan kebutuhan masyarakatnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.