Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 6 Oktober 2023, Tobat Hati Terus-Menerus

Yesus sungguh sadar akan maksud dan tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini, yaitu menyelamatkan manusia, membawa manusia kembali kepada Tuhan

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul 'Tobat Hati Terus-Menerus'. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul 'Tobat Hati Terus-Menerus'.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Biasa Pekan XXVI merujuk pada Barukh 1: 15-22, Mazmur 79: 1-2.3-5.8-9 dan Lukas 10: 13-16

Berikut ini teks lengkap Renungan  Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Bacaan injil pada hari ini menyoroti kecaman Yesus terhadap beberapa kota. Apakah arti di balik kecaman Yesus terhadap kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum? Apakah penduduk kota-kota ini sungguh sangat buruk? Apakah Yesus membiarkan kota-kota ini hancur berarantakan? Pasti saja tidak.

Yesus sungguh sadar akan maksud dan tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini, yaitu menyelamatkan manusia, membawa manusia kembali kepada Tuhan. Yesus
sama sekali tidak menghendaki agar penduduk kota-kota ini binasa. Dia sangat prihatin dengan tingkah-laku penduduk kota-kota ini. Karena itu, keluar dari rasa belaskasihan Yesus mengancam mereka.

Kecaman yang disampaikan Yesus sesungguhnya bukanlah keluar dari rasa jengkel atau marah, tetapi keluar dari rasa sedih, prihatin dan cinta. Yesus sangat
mencintai manusia. Dia menghendaki agar mereka bertobat dan kembali kepada Allah. Kalau mereka tidak bertobat, maka sudah pasti mereka akan mengalami kehancuran untuk selama-lamanya.

Ada apa sebenarnya dengan orang-orang di Khorazin, Betsaida dan Kapernaum? Banyak kali Yesus mengajar di sana dan mengadakan banyak mujizat, tetapi semua ajaran dan mujizat yang dibuat Yesus tidak merubah kehidupan mereka. Mereka sangat kepala batu, sombong dan sangat bangga akan kehebatan mereka.

Bertobat dan memberi diri kepada Tuhan dianggapnya sebagai kekalahan; dianggapnya sebagai menurunkan derajat. Mereka lebih senang bersandar pada kemampuan diri sendiri dari pada bersandar pada Tuhan.

Mereka tidak mengakui kelemahan dirinya. Jadi bagi mereka pengakuan dosa dan bertobat tidak dibutuhkan. Mereka tidak berpikir bahwa dengan memelihara dan menumbuh-kembangkan dosa, mereka sendiri akan terjerumus masuk ke dalam bencana untuk selama-lamanya.

Apa pesan Tuhan yang kita tankap dari perikop hari ini? Di depan Yesus – Mesias – Utusan Allah yang menyerukan pertobatan, kita mesti memberikan tanggapan secara jelas.

Menerima sabda itu dan menjalankannya atau menolaknya. Berbahagialah yang menerima Yesus dan sabda-Nya dengan sungguh-sungguh! Menjadi Katolik-Kristen tidak cukup hanya dibaptis dengan air dan mendapat surat baptis.

Kalau kita percaya kepada Kristus, dari hari ke hari kita mesti melakukan pertobatan seperti yang Yesus minta kepada kita, “Jadilah sempurna seperti Bapamu di sorga sempurna adanya” (Mat.5:40).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 6 Oktober 2023, …Menolak Aku

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 6 Oktober 2023, Siapa menolak Aku, Ia menolak Dia yang mengutus Aku

Dengan demikian kita tidak akan mendapatkan kecaman seperti orangorang di Khorazim, Betsaida dan Kapernaum melainkan akan mendapatkan pujian, “Berbahagialah kamu karena kamu telah mendengarkan sabda-Ku dan menjalankannya!”

Contemplasi:

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved