KKB Papua

Evakuasi Lima Jenazah KKB Papua Butuh Waktu 2 Hari, Dikawal Ketat 100 Personel TNI Polri

Proses evakuasi lima jenazah KKB Papua yang tewas dalam insiden baku tembak di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, ternyata butuh waktu dua hari.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
EVAKUASI JENAZAH – Suasana evakuasi jenazah setelah tiba di RSUD oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Setelah dievakuasi dandiotopsi, lima jenazah itu selanjutnya diserahkan kepada pemerintah kabupaten untuk dimakamkan. 

POS-KUPANG.COM – Proses evakuasi lima jenazah KKB Papua yang tewas dalam insiden baku tembak di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, ternyata butuh waktu dua hari lamanya.

Lamanya evakuasi tersebut, karena beratnya medan yang dilalui aparat TNI Polri, belum termasuk sulitnya jalan dari dan ke lokasi kejadian tempat KKB Papua dan prajurit TNI Polri bertempur.

Tak adanya akses ke lokasi kejadian, ditambah dengan lebatnya hutan belukar, membuat pergerakan prajurit TNI Polri menjadi lambat untuk menggapai lokasi kejadian.

Apalagi upaya tersebut sempat dikhawatirkan dengan adanya serangan balasan yang berkemungkinan bisa dilakukan oleh KKB Papua atas prajurit TNI Polri.

Oleh karena itu, dalam evakuasi lima jenazah tersebut, 100 prajurit TNI Polri dikerahkan ke lokasi kejadian. Pengerahan kekuatan itu untuk mengantisipasi pelbagai kemungkinan yang tak diinginkan.

Atas kerja keras aparat keamanan, sehingga lima jenazah pun berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian hingga ke RSUD Oksibil, Pegunungan Bintang. Evakuasi tersebut dipimpin langsung Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Dafi Bastomi, SIK, MIK bersama Dandim 1715 Yahukimo, Letkol Inf Tomy Yudistio.

Dalam kabar viral di media sosial terungkap, bahwa proses evakuasi tersebut belangsung selama dua hari lamanya, yakni mulai Senin hingga Selasa 2-3 Oktober 2023.

Lima jenazah yang dievakuasi tersebut, dibawa ke RSUD Oksibil untuk diotopsi. Setelah melewati tahapan tersebut, jenazah itu selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang untuk dimakamkan.

Pasca otopsi tersebut terungkap fakta bahwa lima jenazah itu meninggal dunia karena terkena tembakan saat insiden baku tembak terjadi antara KKB Papua dengan prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz pada Sabtu 30 September 2023 dini hari pukul 05.00 WIT.

Kepala DInas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Seperyanus Kakyarmabin menyebutkan bahwa saat diotopsi, lima jenazah itu masih utuh. Tak ada tanda-tanda ada kekerasan di tubuh korban, seperti mutilasi atau lainnya.

lima jenazah dimuat di mobil ambulance
MOBIL AMBULANCE – Tangkapan kamera detik-detik jenazah KKB Papua dimuat di mobil ambulance untuk selanjutnya dibawa ke tempat pemakanan di daerah tersebut, Rabu 4 Oktober 2023.

“Tidak ada tanda-tanda adanya kekerasan di tubuh para pelaku KKB Papua tersebut. Lima jenazah itu masih dalam keadaan utuh. Mereka semua meninggal dunia di lokasi kejadian setelah terkena peluru dalam baku tembak itu,” ujarnya.

Baca juga: TERBONGKAR, KKB Papua Gunakan Senjata Api Buatan Amerika Serikat dan PT Pindad

Untuk diketahui, anggota KKB Papua yang berkeliaran di Pegunungan Bintang, terlibat baku tembak dengan TNI Polri pada Sabtu 30 September 2023 dini hari.

Insiden ini terjadi kesekian kali setelah pada Senin 18 September 2023, KKB Papua menyerang prajurit TNI Polri yang sedang melakukan patroli keamanan di wilayah Distrik Serambakon.

Dalam penyerangan tersebut, satu anggota brimob atas nama Briptu Rudi Agung Ashari gugur. Korban meninggal dunia setelah terkena tembakan di bahu bagian kiri.

Saat insiden tersebut, korban sempat dilarikan ke RSUD Oksibil untuk mendapatkan bantuan emergensi namun usaha tersebut sia-sia. Pasalnya, korban keburu meninggal dunia, sebelum mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan dari paramedis.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved