KKB Papua
TERBONGKAR, KKB Papua Gunakan Senjata Api Buatan Amerika Serikat dan PT Pindad
KKB Papua yang beraksi di Pegunungan Bintang ternyata menggunakan senjata api buatan dalam negeri Indonesia, PT Pindad dan buatan Amerika Serikat.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata yang beraksi di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan ternyata menggunakan senjata api buatan dalam negeri Indonesia, PT Pindad dan senjata buatan Amerika Serikat (USA).
Fakta ini terungkap dari pernyataan Kapolres Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, AKBP Dafi Bastoni yang kini viral di media sosial.
Dalam pernyataan resminya, Dafi Bastoni mengatakan bahwa dalam insiden yang terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon itu, prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz berhasil menembak lima anggota KKB Papua.
Lima anggota KKB itu, adalah para pelaku kriminal yang selama ini melancarkan tindakan anarkis di daerah tersebut. Mereka juga sering menebar ancaman dan teror bagi masyarakat setempat.
Dafi Bastoni mengatakan, bahwa dari kejadian tersebut, Satgas Ops Damai Cartenz berhasil mengamankan tiga senjata api. Tiga senpi itu ada yang buatan Amerika Serikat (USA) juga buatan Pindad (PT).
“Jadi dua senjata api laras panjang yang diamankan itu, satunya buatan Amerika Serikat (USA) dan satunya lagi buatan Pindad (PT Pindad). Ada satu pistol,” ujarnya.
Disebutkan pula, bahwa lima orang yang tewas dalam insiden baku tembak dengan prajurit TNI Polri tersebut, semuanya anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Pegunungan Bintang.
Untuk diketahui, pada Sabtu 30 September 2023, prajurit TNI Polri terlibat baku tembak dengan anggota KKB Papua sekitar pukul 05.00 dini hari.
Dalam insiden tersebut, lima anggota KKB dinyatakan tewas. Anggota KKB Papua yang meninggal dunia itu diketahui saat prajurit TNI Polri menyisir lokasi baku tembak itu setelah insiden itu terjadi.
Mulanya, TNI Polri hanya menemukan empat jenazah di lokasi kejadian itu. Namun setelah disisir ulang, ditemukan lagi satu jenazah yang tergeletak agak jauh dari jenazah lainnya.
Di samping jenazah yang satu ini, ditemukan satu senjata api laras pendek atau pistol jenis FN. Dengan demikian ada tiga senjata api yang berhasil diamankan dalam peristiwa itu.

Dua senjata api lainnya, yakni senjata api laras panjang merupakan buatan Amerika Serikat (USA) dan satu lagi senjata api buatan dalam negeri (PT Pindad).
Senjata api buatan Amerika Serikat tersebut diduga merupakan senjata api hasil selundupan. Sementara senjata api buatan dalam negeri, merupakan senjata api yang diduga merupakan hasil rampasan anggota KKB Papua dari tangan prajurit TNI Polri.
Pasca kejadian baku tembak pada Sabtu 30 September 2023 itu, saat ini situasi dan kondisi di Distrik Serambako, Kabupaten Pegunungan Bintang mulai kondusif.
Semua masyarakat telah beraktivitas sebagaimana biasanya. Kantor-kantor pemerintah telah dibuka, aktivitas di bank-bank berjalan normal. Suasana pelayanan kesehatan, pendidikan dan pasar, juga telah normal seperti hari-hari sebelumnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.