Turis Hilang di Pulau Padar
Turis Cina yang Hilang di Long Beach Labuan Bajo Tidak Mahir Berenang
Andrianus Wijaya, pemandu wisata mengaku, larangan itu ia sampaikan lantaran Turis asal Cina itu tidak mahir berenang
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Yi Liu (27) Turis asal Cina yang hilang di Long Beach, Pulau Padar, Labuan Bajo, NTT, diketahui tidak mahir berenang dan sempat dilarang untuk tidak berenang oleh pemandu wisata.
Andrianus Wijaya, pemandu wisata mengaku, larangan itu ia sampaikan lantaran Turis asal Cina itu tidak mahir berenang. Sebelumnya korban juga nyaris tenggelam saat snorkeling di Pulau Manjarite, destinasi kedua dalam trip tersebut.
"Korban bilang bisa berenang tetapi sedikit, akhirnya saya ambil life jacket kasih, tetapi sempat ditolak, dia bilang bisa. Begitu korban turun loncat saya lihat gerak-gerik tidak bisa berenang, saat di air korban hampir tenggelam makanya saya turun bantu, dan tarik lagi ke kapal," ujar Andrianus, Rabu 4 Oktober 2023.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Kembali Cari Turis Cina yang Hilang di Long Beach Labuan Bajo
Setelah dievakuasi ke atas kapal korban ngotot untuk kembali berenang, Andrianus pun mengiyakan permintaan itu namun dalam pengawasannya, serta menggunakan life jacket yang sebelumnya sempat ditolak.
"Akhirnya kita berenang sama-sama di Pulau Manjarite, naik ke kapal juga sama-sama," katanya.
Lanjut Andrianus, setelah dari Manjarite perjalanan dilanjutkan ke Pulau Padar untuk beristirahat pada Senin 2 Oktober malam, sebelum melakukan tracking ke Puncak Padar esok hari.
Kemudian pada Selasa 3 Oktober setelah tracking di Pulau Padar, perjalanan dilanjutkan ke destinasi berikut, yakni Long Beach. Setibanya di sana Andrianus kembali menbriefing seluruh tamu, termasuk korban.
Baca juga: BREAKING NEWS: Turis Cina Hilang di Pulau Padar Labuan Bajo, Basarnas Lakukan Pencarian
Kepada korban Andrianus kembali melarangnya untuk tidak berenang di Long Beach. Menurut Andrianus korban mengiyakan larangan yang dia sampaikan. Setibanya di tepi pantai, korban terlihat sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian renang serta membawa life jacket dan alat perlengkapan snorkeling.
"Saya masih ingatkan untuk tidak berenang, dan korban bilang iya, saya suruh korban duduk saja, foto-foto saja tidak usah berenang. Setelah itu saya dipanggil tamu yang lain ke kantin, jadi saya tidak fokus lagi ke korban," ungkapnya.
"Kemudian sekitar jam 10 saya panggil semua tamu untuk balik ke kapal sama-sama, begitu di cek si korban ini tidak ada, hilang dia. Saya tanya ke tamu lain mereka juga bilang tidak lihat, akhirnya saya lapor ke kapten kapal," lanjut dia.
Baca juga: Warga Pulau Rinca Labuan Bajo Digigit Komodo, BTNK Sebut Murni Kecelakaan
Andrianus mengaku, setelah korban hilang dia dan seluruh kru kapal sudah berusaha maksimal untuk mencari korban dengan menginfokan kabar itu ke kapal-kapal lain melalui radio, dan juga share foto korban ke grup-grup whatsapp.
"Setelah dapat info dari kapal lain korban ini tidak ikut dengan mereka, kami kembali ke Long Beach untuk melakukan pencarian, dibantu masyarakat juga. Kami cari di air dan bukit-bukit tetapi tidak ketemu, sampai tim SAR datang cari juga tetap tidak ketemu," ujarnya.
Sebelumnya Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko mengaku belum bisa memastikan apakah korban hilang di laut atau di darat. Meski begitu pencarian akan dilakukan secara maksimal.
Sementara itu Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan menyebut, dalam pencarian hari kedua tim SAR gabungan mengerahkan 7 alat utama untuk mencari korban di permukaan laut sekitar Long Beach.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.