KKB Papua
Sering Bikin Onar di Pegunungan Bintang, 5 Anggota KKB Papua Ini Dibungkam Selama-lamanya
Aparat TNI Polri yang baru saja diterjunkan ke Kabupaten Pegunungan Bintang, terpaksa menembak mati 5 anggota KKB Papua di Distrik Serambakon.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Selain senjata-senjata api tersebut, barang bukti lain yang juga telah diamankan, yakni satu bendera bintang kejora, ratusan butir amunisi, lima unit Magazen dan beberapa alat komunikasi jenis HT (handy talky) dan handphone.
Bayu menambahkan, pihaknya saat ini sedang melakukan pembersihan di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi para KKB. "Mohon bersabar ya rekan-rekan, saat ini pasukan di lapangan masih melakukan pembersihan di TKP, mengidentifikasi identitasnya dan nanti apabila memungkinkan jenazahnya akan diturunkan dari pegunungan," ujar Bayu.
Anggota KKB Papua tersebut diduga terlibat dalam insiden penyerangan prajurit TNI Polri yang sedang melakukan patroli keamanan di Distrik Serambakon. Dalam kejadian itu, satu anggota brimob atas nama Briptu Rudi Agung Ashari tewas tertembak.
Selain Rudi Agung Ashari gugur, komplotan pengacau itu juga membakar sejumlah kios di Pasar Yapimakot. Pasar itu dibangun pemerintah kemudian digunakan oleh warga untuk berjualan.
Namun dengan alibi kios itu digunakan TNI Polri untuk memantau pergerakkan KKB Papua pun membakar habis kis-kios yang ada di pasar tersebut.
Dalam peristiwa yang terjadi Senin 18 September 2023 sore tersebut, KKB Papua juga menembak dua orang warga sipil yang baru pulang dari rumah duka di kampung Yapimakot.
Dua warga sipil yang ditembak tersebut, masing-masing seorang wanita bernama Regina berusia 50 tahun dan seorang laki-laki bernama Yonas yang berusia 35 tahun.
Seusai melancarkan aksi brutal tersebut, KKB Papua juga melakukan tak terduga lainnya, yakni menembak armada penerbangan, Trigana Air yang sedang melintas di wilayah Distrik Serambakon.
Baca juga: Monster Raja Aibon Kogila Mondar Mandir di Tanah Papua, Benarkah KKB Papua Panik?
Akibat tindakan sesuka hati tersebut, sejak Selasa 19 September 2023 hingga saat ini, armada penerbangan tersebut menghentikan penerbangan dari dan ke Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan.
Mungkin karena masih larut dalam aksi brutal tersebut, sehingga pada Sabtu 30 September 2023, anggota KKB Papua tak berkutik ketika berhadapan dengan prajurit terlatih TNI Polri. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.