Pilpres 2024
Pilpres 2024: Presiden Jokowi Mungkin Menggunakan Klannya untuk Memenangkan Prabowo Subianto
Kaesang Pangarep, 28, baru menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selama dua hari ketika ia dilantik sebagai ketua umumnya pada hari Senin
Namun, PDIP nampaknya tidak mau menghadapkan presiden dan berusaha meremehkan isu tersebut. Saat ditanya soal Kaesang, Guntur Romli enggan berkomentar dengan mengatakan, “PDIP hanya akan mengomentari urusan PDIP, sedangkan PSI dan Kaesang bukan urusan PDIP”.
Puan Maharani, seorang anggota PDIP dan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, mengucapkan selamat kepada Kaesang atas posisi barunya dan menolak anggapan bahwa itu adalah manuver politik keluarga Widodo.
Kevin O’Rourke, kepala Layanan Informasi Reformasi, sebuah konsultan risiko politik yang berbasis di Indonesia, mengatakan PDIP tidak punya pilihan selain mengabaikan peraturannya mengenai penunjukan Kaesang.
“PDIP tidak mungkin bisa mencopot Jokowi dari PDIP, itu akan merugikan perolehan suara PDIP dalam pemilu,” ujarnya.
Selain Prabowo dan Ganjar, Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta, juga bakal maju dalam pemilihan presiden yang akan digelar pada 14 Februari tahun depan.
Spekulasi bahwa Jokowi membentuk klan politik sudah dipicu oleh kemenangan dua anggota keluarganya dalam pemilu sebelumnya.
laki-laki Kaesang yang berusia 35 tahun, Gibran Rakabuming Raka, terpilih tanpa lawan pada tahun 2021 sebagai Wali Kota Solo, kota tempat ayah mereka memulai karier politiknya.
Menantu laki-laki Joko Widodo, Bobby Nasution, yang menikah dengan putri presiden Kahiyang Ayu yang berusia 32 tahun, terpilih sebagai Wali Kota Medan pada tahun yang sama.
“Jokowi sedang menanam benih untuk masa depan marganya. Dia punya dua putra dan seorang menantu laki-laki (di dunia politik), dan PSI punya pijakan,” kata O’Rourke.
“Meskipun PSI tidak berada di parlemen, namun ia mempunyai andil strategis di DPRD provinsi seperti di Jakarta dan beberapa tempat lainnya. Ini adalah landasan yang cocok untuk sosok muda seperti Kaesang.”
Namun, Natalie menampik gagasan mengenai rencana Joko Widodo untuk membangun dinasti politik, dengan alasan bahwa dalam negara demokrasi, silsilah politik seseorang bukanlah jaminan keberhasilan pemilu. “Banyak petahana, darah biru politik, ketika mengikuti kompetisi politik, mereka kalah pencalonan. Anda perlu meyakinkan masyarakat.”
Baca juga: Soal Cawapres Ganjar Pranowo, PDI Perjuangan: Sudah Diputuskan, Tinggal Diumumkan
Pertanyaannya sekarang adalah apakah Kaesang dapat menentukan jalannya sendiri untuk menarik pemilih, kata para analis.
Pada acara pengumuman jabatan partai barunya, Kaesang mengenakan kemeja kotak-kotak kasual – gaya khas ayahnya saat mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta lebih dari satu dekade lalu.
Pilihan busana Kaesang merupakan simbol dari perjalanan Widodo dari orang luar menjadi kepala keluarga yang berpengaruh dalam politik Indonesia.
O’Rourke mengatakan, “Sebagai penghargaan bagi Kaesang, dia mengambil jalur yang benar dengan berencana menjadi yang pertama dalam balapan lokal. Ini masuk akal dan praktis.”
(scmp.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.