Pilpres 2024
Pilpres 2024: Presiden Jokowi Mungkin Menggunakan Klannya untuk Memenangkan Prabowo Subianto
Kaesang Pangarep, 28, baru menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selama dua hari ketika ia dilantik sebagai ketua umumnya pada hari Senin
POS-KUPANG.COM - Pertumbuhan pesat politik putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan menjadi Ketua Umum PSI, merupakan tanda keinginan pemimpin Indonesia tersebut untuk mempengaruhi hasil pemilu mendatang dan membangun klan politik, bahkan jika hal ini menyebabkan ketegangan di dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusungnya selama ini, kata para analis.
Kaesang Pangarep, 28, baru menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selama dua hari ketika ia dilantik sebagai ketua umumnya pada hari Senin 25 September 2023.
Pemula politik lulusan Singapura ini mengatakan kepada wartawan bahwa dia memilih untuk bergabung dengan partai yang didirikan pada tahun 2014 untuk mengukir warisannya, namun dia mengakui bahwa dia telah membicarakan masalah tersebut sebelumnya dengan ayahnya.

Kaesang pertama kali menarik perhatian publik ketika ia menjadi influencer online dan YouTuber, dan kemudian memulai beberapa usaha kecil-kecilan.
Setelah menyatakan minatnya mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok, ia didekati PSI dan bergabung dengan partai tersebut pada Sabtu 23 September 2023 pekan lalu.
“Kami mengadakan pertemuan berkala dengan Pak Jokowi. Dan sebagai partai politik yang masih muda, kami juga mohon bimbingannya sebagai pemimpin negara dan orang yang sangat berpengalaman di bidang politik,” kata Grace Natalie, mantan ketua umum yang kini menjadi Ketua Dewan Pembina PSI.
“Kami sempat menyinggung apa pendapat Pak Jokowi jika Kaesang bergabung dengan PSI. Pak Jokowi … bilang terserah Kaesang. Saya mendapat kesan dia sangat menghormati kebebasan anak-anaknya untuk memilih jalan hidup mereka,” tambah Grace Natalie.
Meskipun Natalie mengatakan PSI belum membuat keputusan apa pun mengenai siapa yang akan mereka dukung untuk menjadi presiden, para analis mengatakan bahwa partai tersebut condong ke arah Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto, setelah ia mengunjungi markas PSI pada bulan Agustus.
Baca juga: Pengamat: Keputusan Kaesang Masuk PSI Mencerminkan Keretakan Antara Jokowi dan PDIP
PSI sebelumnya mendukung pencalonan Ganjar Pranowo dari PDI-P, mantan Gubernur Jawa Tengah, tapi kemudian menarik dukungannya.
Seorang anggota penting dari faksi PSI yang pro-Ganjar, Mohamad Guntur Romli, meninggalkan partai tersebut untuk bergabung dengan PDIP ketika PSI tampaknya mengalihkan dukungannya kepada Prabowo. Menurut para analis, Guntur bergabung dengan PDIP karena dukungannya yang kuat terhadap Ganjar.
Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan telah mengisyaratkan bahwa calon presiden yang “berambut putih” – mengacu pada Ganjar – mendapat dukungannya, namun dalam beberapa bulan terakhir tampaknya ia berubah pikiran karena Prabowo berjanji untuk menghormati warisan Widodo dengan melanjutkan kebijakannya.
Kenaikan politik Kaesang di PSI menandakan dukungan ayahnya terhadap pencalonan Prabowo sebagai presiden, menurut Fedullah Ahmad, seorang analis politik di konsultan Indonesia KRA Group.
“Ini salah satu tanda paling jelas yang disuarakan Jokowi melalui dukungan PSI terhadap Prabowo. Tapi itu tidak 100 persen jelas. Kita tunggu saja apa yang dilakukan PSI,” ujarnya.
Perkembangan yang melibatkan Kaesang juga bisa menjadi petunjuk perbedaan antara Joko Widodo dan PDIP mengingat dia lebih memilih Prabowo daripada Ganjar, yang merupakan pilihan partai tersebut, kata Fedullah.
Aturan PDIP melarang kader memiliki anggota keluarga yang terafiliasi dengan partai politik lain. Gubernur Maluku, Murad Ismail, baru-baru ini diberhentikan dari PDIP setelah istrinya bergabung dengan partai saingannya, Partai Amanat Nasional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.