Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 23 September 2023, Keluar Menaburkan Benih
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Keluar Menaburkan Benih.
Bentuk kehidupan inilah yang Yesus ajarkan dalam perumpamaan tentang penabur yang menaburkan benih.
Penabur itu menaburkan benih yang juga jatuh di tiga tempat yang berbeda yakni di jalan, di bebatuan, semak berduri dan di tanah yang subur.
Tiga tempat yang berbeda-beda ini dijelaskan Yesus sebagai tipe-tipe orang yang mendengarkan firman Tuhan lalu ada yang gagal, pernah tumbuh tapi gagal karena pencobaan, tapi juga ada yang berhasil dan menghasilkan buah berlimpah dalam ketekunan.
Mari kita fokus pada sang Penabur yang keluar untuk menaburkan benih itu. Sebagai penabur tentunya dia tidak mau benih itu jatuh di pinggir jalan, atau di bebatuan ataupun di semak berduri, tetapi semuanya harus ditabur di tanah yang baik supaya bisa menghasilkan buah berlimpah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 23 September 2023, Menjadi Penabur Benih Kasih Allah
Lalu mengapa tiba-tiba penabur itu bisa menaburkan benih di pinggir jalan, di semak-semak, dan di bebatuan?
Konteks yang dimaksud dalam perumpamaan tentang penabur adalah Tuhan sendiri. Yesus dalam perumpamaan ini sebenarnya sedang memberikan pengajaran dan pengajaranNya itu ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat.
Yesus sebagai penabur selalu menaburkan benih dan benih itu adalah firman Tuhan sendiri.
Benih itu ditaburkan kepada siapa saja yang mendengarnya. Dan orang-orang yang dikategorikan di pinggir jalan, di bebatuan, dan di semak berduri itu sebenarnya memang sedang ditujukan kepada orang-orang Farisi dan Ahli Taurat.
Mereka pun tahu bahwa perumpamaan itu ditujukan kepada mereka. Namun banyak di antara mereka tidak mengerti soal itu, termasuk para muridNya dan harus dijelaskan secara mendetail bagi mereka secara pribadi.
Secara kasat mata kita bisa mengerti bahwa Penabur yaitu Yesus Tuhan kita bertindak secara tepat untuk tetap menaburkan benih atau firman kepada siapa saja karena memang untuk itulah Dia datang.
Tugas utamaNya adalah menaburkan benih yaitu menyampaikan firman Tuhan.
Dan atas cara tertentu, kita pun menjadi penabur karena kita adalah murid-murid Yesus yang telah memberikan tugas perutusan itu kepada kita semua
Maka tugas kita yang utama adalah menjadi penabur firman kepada siapa saja dalam keadaan apa saja.
Dan kita tak bisa memungkirinya. Dan itu harus menjadi sebuah tanggung jawab moral kita sebagai murid-murid Tuhan.
Namun sebagai penabur, kita sendiri tak siap menjadi seorang penabur karena kita masih terfokus pada diri kita sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.