Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 22 September 2023, Cara Manusia Mau Tetap Berbuat Sosial dan Beramal

Pak Gabriel Chanfarry Hadylaw menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Lukas 8: 1 - 3.

Editor: Agustinus Sape
Church of The Holy Name of Mary
Ilustrasi Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit, selalu menyertai Dia. 

Dalam kisah diceritakan perempuan-perempuan ini yang telah menerima kesembuhan dan perlindungan khusus dari Tuhan Yesus, menghormati Dia dengan cara memberi sumbangan secara tetap untuk membantu Tuhan Yesus dan murid-Nya.

Pelayanan dan pengabdian para perempuan masih terus menjadi teladan bagi setiap manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus.

Manusia tetap dapat membantu dan melayani Tuhan Yesus dengan tetap mau berbuat baik, beramal dan berbuat sosial karena manusia telah mendapatkan banyak rahmat dariNya.

Terima kasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam kami mau tetap berbuat baik, beramal dan berbuat aktivitas sosial kepada sesama yang membutuhkan.

Ajarilah kami senantiasa setia padaMu dengan kami mau menepis keraguan dalam mau berbuat baik dan kami dapat mengajak para teman dan kolega kami dalam hal yang sama. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 22 September 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 22 September 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 22 September 2023. (DOK. POS-KUPANG.COM)

Bacaan Pertama:  1Timotius 6:2c-12

“Hai manusia Allah, kejarlah keadilan”

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:

Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa.

Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berfikiran sehat, yang kehilangan kebenaran, yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan.

Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.

Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan.

Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran, dan kelembutan hati.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved