Berita Timor Tengah Utara

Sambut HUT Kota Kefamenanu ke 101, Bupati Timor Tengah Utara Lepas Peserta Napak Tilas

Napak Tilas sebagai kegiatan yang menyenangkan, serta menjaga kesehatan dan kebugaran diri dalam napak tilas yang panjang ini.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
NAPAK TILAS - Pose melepas peserta Napak Tilas, Rabu, 20 September 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David dan Drs. Eusabius Binsasi melepas secara langsung peserta Napak Tilas dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kefamenanu ke 101 tahun.

Seremoni pelepasan para peserta Napan Tilas pada, Rabu, 20 September 2023 ini berlangsung di halaman Kantor Desa, Noetoko, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Turut ambil bagian dalam kesempatan ini, para pimpinan OPD lingkup Pemda Timor Tengah Utara, Para Asisten dan Staf Ahli, Plt Camat Miomaffo Barat bersama staf, Kepala Desa Noetoko dan perangkat.

Para Pendamping peserta Napak Tilas dan para peserta Napak Tilas. Sebanyak 43 regu yang ambil bagian dalam lomba Napan Tilas pada Perayaan HUT Kota Kefamenanu kali ini.

Baca juga: Peduli Persoalan Warga, Kapolres Timor Tengah Utara Beserta Jajaran Distribusi Air Bersih

Dalam sambutannya Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David mengatakan, cita-cita untuk melakukan Napak Tilas terjadi seiring "ditemukannya HUT Kota Kefamenanu, beberapa tahun yang silam.

Dari temuan ini terkuak tirai sejarah yang selama ini cukup kuat membungkus rapat "rahasia" mengenai bekas-bekas ibukota kabupaten ini, mulai dari Noetoko di Kecamatan Miomaffo Barat (1922), menuju OeApot (di Haumeni), lalu di Faot-suba, kemudian di OeEkam (Fatusene), Nunpene, Matmanas, Tele', lalu Kefamenanu.

Sejak saat itu, lanjutnya, ada kecenderungan yang besar dari berbagai kalangan untuk mulai menelusuri "tapak-tapak sakti" sang ibukota.

Sebagai generasi penerus dan pewaris Kota Kefamenanu, adalah wajar jika terus mengendus jejak kaki sang ibu (kota), untuk mengetahui alasan-alasan yang mendorong sang ibu (kota) berpindah?

Sebaliknya, sikap masa bodoh dan "tidak pusing" terhadap keberadaan sang ibu (kota) tentu merupakan suatu sikap yang kurang terpuji, dan dalam arti tertentu boleh dikatakan sebagai sikap "kualat".

"Untuk itu, kepada para peserta kegiatan napak tilas tahun 2023 ini, saya berpesan agar (1) benar-benar memainkan peran strategisnya sebagai "sejarahwan" yang mengais kekayaan fakta sejarah yang kiranya tersembunyi di balik kegiatan ini," ujarnya.

Baca juga: Gelar Demo, Ketua GMNI Sebut DPRD Timor Tengah Utara Pasif Terhadap Persoalan Rakyat

Juandi menerangkan, memang kegiatan Napak Tilas ini menyediakan hadiah sebagai perangsang bagi pemenang, akan tetapi akan menjadi lebih bermakna, bila dari kegiatan ini peserta napak tilas berhasil menemukan data lain yang tidak saja dapat digunakan untuk melengkapi data yang sudah ada, tetapi lebih dari itu menjadi kado terindah bagi ibu kota kita yang berHUT ke-101 tahun. 

Selain itu, Juandi meminta para peserta melihat Napak Tilas sebagai kegiatan yang menyenangkan, serta menjaga kesehatan dan kebugaran diri dalam napak tilas yang panjang ini.

"Bersikaplah sportif selama perjalanan, karena bukan hadiah yang menjadi utama dalam kegiatan ini, melainkan penelusuran sejarah perpindahan ibukota kita yang terpenting," tutupnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved