Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 20 September 2023, Hikmat Dibenarkan Oleh Semua Orang yang Menerimanya
Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 1 Timotius 3: 14–16, dan bacaan Injil Lukas 7: 31-35
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Hikmat Dibenarkan Oleh Semua Orang yang Menerimanya.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 1 Timotius 3: 14–16, dan bacaan Injil Lukas 7: 31-35; Peringatan Santo Andreas Kim dan Paulus dkk, Martir Korea.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Rabu 20 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Menjadi hikmat berarti menjadi bijaksana dalam hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangankan dalam hidup sesuai dengan kebenaran yang telah dianuti yang dalam perspektif kita tentunya kebenaran dalam Kristus.
Kebenaran inilah yang membuat kita menjadi semakin berhikmat di hadapan Tuhan dan sesama.
Semua hal ini dapat terjadi kalau kita selalu mendasarkan diri pada kebenaran itu sendiri yakni Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 20 September 2023, Litani Serba Salah
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini gereja secara khusus memperingati para martir dari Korea yang telah mempertahankan iman dan rela mati demi iman akan Yesus Kristus.
Para martir selalu memberi warna khusus tentang kebenaran iman mereka yang mereka bawa dan setia sampai mati demi iman mereka.
Hal yang paling menonjol adalah bahwa mereka meletakkan iman mereka di atas segalanya dan tak pernah kalah dengan segala macam rayuan atau ancaman yang mereka terima bahkan ancaman akan nyawa mereka sendiri.
Itulah hikmat yang sesungguhnya yang diberikan sendiri oleh Yesus kepada semua orang yang selalu setia kepada Kristus sang Guru dan Tuhan.
Karena untuk mempertahankan iman sudah menjadi hal yang rumit untuk dijalankan dan Yesus pada kesempatan kali ini mengungkapkan satu penegasan kepada angkatan ini yang sama sekali tidak mengindahkan kebenaran iman mereka, tetapi bertindak sesuka hati mereka hanya untuk kepentingan diri atau kelompok saja.
Mereka gampang sekali tergoda untuk menilai orang lain, tapi mereka sendiri tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.
Sudah ada banyak nabi yang memberikan nasihat dan firman kepada mereka tetapi hati mereka masih tertutup oleh ketegaran hati mereka.
Hal inilah yang membuat mereka gampang sekali untuk membuat penilaian bagi orang lain, tetapi lupa akan diri mereka sendiri yang sudah jauh dari Tuhan karena mereka lebih mengikuti keinginan hati mereka sendiri.
Bahkan ketika Yesus, Nabi Agung yang adalah Anak Manusia telah datang sebagai utusan Allah dan Dialah adalah Allah pun tidak membuat mereka percaya tetapi semakin menjauhi Allah dengan menolak kehadiran Anak Manusia, Yesus Kristus.
Tetapi bagi semua orang yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Penyelamat akan memperoleh hikmat dari padaNya.
Yang terpenting di sini adalah setia selalu dengan iman kita yang kita bawa dalam hidup kita. Dan kebenaran itu dibuktikan oleh para martir yang kita peringati hari ini.
Mereka yang menaruh iman dan kepercayaan mereka di hadapan Tuhan dengan sendirinya akan menerima hikmat yang dibenarkan oleh Tuhan sendiri.
Dan kebanyakan dari kita masih saja dengan pola kita yang lama yaitu bahwa kita cenderung begitu menaruh iman dan kepercayaan kepada orang lain atau kepada diri kita sendiri dan lupa kepada sumber sendiri yakni Tuhan kita Yesus Kristus. Kita akan lebih gampang untuk menilai orang lain dari pada menilai diri sendiri dan dengan sendirinya hikmat akan kebenaran iman tidak mereka dapatkan.
Apa yang mau kita pelajari adalah bahwa korban diri demi sesuatu yang luhur dalam kerajaan surga menjadi sebuah nilai yang harus dikejar selalu.
Dari kesetiaan dan korban itulah hikmat Tuhan dibenarkan dan diwujudkan ke dalam diri semua orang yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Penyelamat.
Mari kita terus belajar dari para martir untuk selalu setia kepada dalam seluruh hidup hari kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 19 September 2023, Bangkit dari Keterpurukan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Allah selalu ada di sana untuk menunjukkan betapa Tuhan selalu terlebih dahulu mencintai kita.
Kedua, kesetiaan dan korban kita akan membawa kita kepada keselamatan kekal.
Ketiga, pemberian diri yang utuh kepada Allah adalah tanda hikmat yang sempurna bagi Tuhan dan sesama.
Teks Lengkap Bacaan Rabu 20 September 2023

Bacaan Pertama: 1Timotius 3:14-16
Jemaat Allah, dasar dan penopang kebenaran
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:
Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita, "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mz 111:1-2,3-4,5-6
Refr. Agunglah karya Tuhan.
*Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati,
dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
Besar perbuatan-perbuatan Tuhan,
layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
*Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya,
keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan;
Tuhan itu pengasih dan penyayang.
*Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki,
selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
Kekuatan perbuatan-Nya Ia tujukan kepada umat-Nya,
dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
Bait Pengantar Injil : Yoh 6:64b.69b
Refr. Alleluya
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Bacaan Injil Lukas 7:31-35
Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru.
‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.