Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 19 September 2023, Bangkit dari Keterpurukan

Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 1 Timotius 3:1-13 dan bacaan Injil Lukas 7:11-17.

Editor: Agustinus Sape
youtube/komisi komsos k. padang
Ilustrasi Yesus membangkitkan pemuda di Nain. Yesus berkata, “Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Pey Hurint dengan judul Bangkit dari Keterpurukan.

RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 1 Timotius 3:1-13 dan bacaan Injil Lukas 7:11-17.

Di bagian akhir Renungan  Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Selasa 19 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ketika mengalami kesulitan hidup, kegagalan dan juga kehilangan orang terkasih banyak dari kita mengalami keterpurukan, kesedihan dan kedukaan yang berkepanjangan.

Melihat situasi seperti ini, banyak orang lain menaruh empati, merasa jatuh kasihan dan memberikan bantuan.

Bantuan dan dukungan dari sesama itu bermaksud agar orang yang mengalami kesulitan hidup, kegagalan dan kesedihan yang mendalam itu, segera bangkit dari keterpurukan dan keluar dari badai kehidupan ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 19 September 2023, Tiga Cara Agar Tetap Dapat Mempunyai Welas Asih

Situasi kita terkini sedang tidak baik-baik saja: harga kebutuhan pokok meningkat, daya beli berkurang, cuaca ekstrem sampai pada bencana kekeringan.

Situasi ini bisa membuat kita terpuruk, terutama bagi mereka yang tersentuh langsung dengan situasi ini. Kita butuh solusi-solusi praktis untuk mengatasi hal ini.

Ketika memasuki kota Nain, Yesus berjumpa dengan arak-arakan jenazah. Ada seorang pemuda, anak laki-laki tunggal yang meninggal dan ibunya yang sudah tua dan janda meratapi dengan sangat anaknya itu.

Yesus iba dan jatuh kasihan melihat kedukaan ibu itu. Yesus menghampiri usungan jenazah dan membangkitkan pemuda yang meninggal itu.

"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"

Yesus tidak mau melihat ibu tua itu larut dan tenggelam dalam kedukaan yang berkepanjangan karena kematian putranya yang terkasih.

Sisa hidup ibu ini mesti diliputi sukacita dan kebahagiaan. Senja hidupnya mesti diisi dengan lazuardi indah penuh damai.

Di sisi lain, bisa jadi pemuda ini mewakili banyak orang, khususnya anak muda yang karena kesulitan hidup: kurang diperhatikan orangtua, salah pergaulan, gagal dalam studi, terjebak dalam hidup yang buram, narkoba, alkohol dan kejahatan sosial lainnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved