Berita Sumba Timur
Tiga Terendah Tekan Inflasi, Sumba Timur Raih Penghargaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Kegiatan lainnya berupa peningkatan hasil usaha produksi pertanian dan palawija, pengembangan hortikultura, serta penyaluran bantuan kredit.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kabupaten Sumba Timur mendapatkan Penghargaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan Kategori Kota Inflasi Terendah ke- 3 se-Indonesia Tahun 2023
Kabupaten Sumba Timur berada di posisi ketiga setelah Kota Ternate, Maluku Utara yang menempati urutan kedua, serta Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya yang menjadi urutan pertama inflasi terendah se-Indonesia.
Pemberian penghargaan SPHP diserahkan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, H. Arief Prasetyo Adi di Denpasar, Provinsi Bali, Jumat 15 September 2023.
Baca juga: Kendalikan Inflasi Lewat Gerakan Pangan Murah, Bupati Sumba Timur Terima Penghargaan
Penghargaan SPHP diterima oleh Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing didampingi Ketua TP. PKK Kab. Sumba Timur dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur.
Kepada POS-KUPANG.COM, Minggu, 17 September 2023, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Nico Pandarangga menjelaskan berbagai upaya dan kebijakan Pemkab Sumba Timur berhasil menekan inflasi.
Salah satunya dalam bidang pertanian dan pangan melalui kegiatan pasar murah dilakukan secara rutin.
"Kebijakan pemerintah melakukan pasar murah yang memberikan manfaat mendukung pemasaran dengan mengambil hasil panen dari kelompok tani kemudian menjual kepada masyarakat di bawah harga pasar," jelas Nico.
Baca juga: Cegah Inflasi, Pemkab Sumba Timur Lakukan Gerakan Pangan Murah
Kegiatan lainnya berupa peningkatan hasil usaha produksi pertanian dan palawija, pengembangan hortikultura, serta penyaluran bantuan kredit. Kredit ini diberikan bagi kelompok petani milenial.
"Kedepannya, kami mengembangkan tanaman palawija yang bisa tanam dan panen empat kali dalam setahun, dengan benih yang berumur pendek, dan perluasan areal di lahan yang kurang produktif, serta mengoptimalkan alsintan," pungkasnya. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.