Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 18 September 2023, Menyatu dengan Allah dan Penuh Kasih kepada Sesama
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menyatu dengan Allah dan Penuh Kasih kepada Sesama.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menyatu dengan Allah dan Penuh Kasih kepada Sesama.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Timotius 2:1-8, dan bacaan Injil Lukas 7:1-10.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Senin 18 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Hidup beriman kita mesti diungkapkan juga dalam niat baik seperti memanjatkan doa dan permohonan syukur untuk semua orang.
Bahkan akan menjadi lebih mulia lagi jikalau kita berdoa bagi mereka yang melukai hati dan perasaan kita.
Hal ini dibuat demi menjamin hidup bersama yang aman, ramah dan tentram penuh kasih di hadapan Allah.
Bahwa tidak ada yang lebih mulia dan agung hati kita selain kita mesti mengasihi orang lain dengan hati murni.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 September 2023, Kasih yang Berpengampunan
Seperti perwira Roma yang sungguh mengungkapkan imannya kepada Yesus dan yang demikian mencintai sesama yang menderita sakit dan yang berkekurangan sebagai tanda kematangan imannya sehingga membuat Yesus mengapresiasinya dan mengabulkan permintaannya dan membuat yang sakit menjadi sembuh.
Sebagai orang beriman kita pun diminta yang sama. Yakni menunjukkan iman kita yang matang dan cinta kita yang dewasa. Agar hidup kita menjadi kian menyatu dengan Allah dan penuh kasih memandang sesama.
Teks Lengkap Bacaan 18 September 2023

Bacaan Pertama: Timotius 2:1-8
"Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan"
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudara terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.
Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat.
Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul.
Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran.
Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 28:2.7.8-9
Refr. Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.
1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus.
2. Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil: Yohanes 3:16
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Bacaan Injil Lukas 7:1-10
"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai"
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum.
Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai.
Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.”
Maka pergilah Yesus bersama mereka.
Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan.
Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.”
Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.”
Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.