Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 17 September 2023, Belaskasih dan Pengampunan

Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik merujuk bacaan pertama dari Putra Sirakh 27:-28-9; bacaan kedua Roma 14: 7-9, dan bacaan Injil Mat 18:21-35

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KERAJAAN KASIH
Ilustrasi Yesus menyampaikan perihal pengampunan kepda murid-murid-Nya. "Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Belaskasih dan Pengampunan.

RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Putra Sirakh 27:-28-9; bacaan kedua Roma 14: 7-9, dan bacaan Injil Matius 18: 21-35; Minggu Biasa XXIV.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Minggu 17 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

1. Bacaan Pertama mengimbau kita untuk mengampuni dengan ikhlas, "Dendam kesumat dan amarah sangatlah mengerikan dan orang berdosalah yang dikuasainya."

"Barangsiapa membalas dendam akan dibalas oleh Tuhan."

"Ampunilah kesalahan sesama, niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga jika engkau berdoa."

2. Dalam kisah Injil Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

Dalam tradisi Rabi-Rabi Yahudi orang hanya boleh mengampuni sampai 3 kali. Pengampunan yang berlebihan akan melanggengkan kejahatan.

Maka Petrus merasa hebat ketika menyebut: "Sampai tujuh kali?"

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 September 2023, Kutetap Bertahan pada Salib Itu

3. Jawaban Yesus mengejutkan murid-murid, "Bukan sampai tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali" (artinya selalu)!
Dan Yesus menceritakan perumpamaan yang menakjubkan tentang kedermawanan belaskasih Allah dan kedegilan hati manusia yang tak rela mengampuni.

4. "Ada seorang berhutang 10.000 talenta..."
1 talenta = 6000 dinar.
10.000 tl = 60.000.000 dnr.
1 dinar = upah sehari, kira2 sama dengan Rp. 50.000.

Maka hutang sebesar 10.000 talenta = 3 triliun rupiah.

Seluruh hutang orang ini dihapus oleh tuannya, raja yang dermawan dan penuh belaskasih kpd hambanya.

• Tapi orang ini kemudian pergi mencekik temannya yang berhutang 100 dinar (kira-kira 5 juta rp) dan memasukkan dia ke dalam penjara.

• Maka murkalah raja dan menghukum berat hamba pertama yang telah dihapus hutangnya namun tak menyayangi rekannya.

• Itulah ibarat tentang kedemawanan belaskasih Tuhan yang tak berhingga dan ketegaran hati manusia yang tak rela mengampuni.

5. Jadi mengapa kita selalu harus mengampuni?

a. Karena Tuhan lebih dulu mengampuni kita dengan kasih yang tak terhingga. Rasul Paulus menegaskan, "Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan. Jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Jadi baik hidup atau mati kita ini milik Tuhan."

Orang milik Tuhan telah mengalami kasih-Nya yang tak terbatas, maka dia pun wajib menyalurkan kasih itu kepada sesama.

b. Kita harus mengampuni karena pengampunan membebaskan org yang bersalah dan sekaligus membebaskan org yang memberi ampun itu dari dendam kesumat. Melalui satu tindak pengampunan Tuhan membebaskan keduanya untuk satu hidup baru dalam persaudaraan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 September 2023, Kasih yang Berpengampunan

6.  DOA:

+ Kasih-Mu lebih luas dari langit, ya Allah, dan setia-Mu menjangkau awan gemawan. Maka orang lemah dan berdosa boleh datang kepada-Mu.

Kami datang kepada-Mu juga. Ya Tuhan, buatlah hati kami lapang dan dermawan untuk menyalurkan belaskasih kepada sesama, karena kami sendiri telah mengalami pengampunan-Mu. Demi Kristus Tuhan kami + Amin.

Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.

Teks Lengkap Bacaan 17 September 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 17 September 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 17 September 2023. (DOK. POS-KUPANG.COM)

Bacaan Pertama Sirakh 27:30-28:9

Ampunilah kesalahan sesama,
niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga, jika engkau berdoa.

Pembacaan dari Kitab Sirakh:

Dendam kesumat dan amarah sangatlah mengerikan,
dan orang berdosalah yang dikuasainya.
Barangsiapa membalas dendam akan dibalas oleh Tuhan.
Tuhan dengan saksama mmperhitungkan segala dosanya.
Ampunilah kesalahan sesama,
niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga, jika engkau berdoa.

Bagaimana gerangan orang dapat memohon penyembuhan pada Tuhan,
jika ia menyimpan amarah kepada sesama manusia?
Bolehkah ia mohon ampun atas dosa-dosanya,
kalau ia sendiri tidak menaruh belas kasihan
terhadap seorang manusia yang sama dengannya?
Dia hanya daging belaka,
namun menaruh dendam kesumat;
siapa gerangan akan mengampuni dosa-dosanya?
Ingatlah akan akhir hidup dan hentikanlah permusuhan.
Ingatlah akan kebusukan serta maut,
dan hendaklah setia kepada segala perintah.
Ingatlah akan perintah-perintah,
dan jangan mendendami sesama manusia.
Hendaklah kamu ingat akan perjanjian dari Yang Mahatinggi,
lalu ampunilah kesalahan sesama.
Jauhilah pertikaian,
maka engkau mengurangkan jumlah dosa,
sebab orang yang panas hati mengobar-ngobarkan pertikaian.
Orang yang berdosa mengganggu orang-orang yang bersahabat,
dan melontarkan permusuhan
di antara orang-orang yang hidup dengan damai.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12

Tuhan adalah pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,
dan menyembuhkan segala penyakitmu!
Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

*Tidak terus menerus Ia murka,
dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,
atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

*Setinggi langit dari bumi,
demikian besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya!
Sejauh timur dari barat,
demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bacaan Kedua Roma 14:7-9

Entah hidup entar mati, kita tetap milik Tuhan.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara,
tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri,
dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan,
dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan.
Jadi entah hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan.
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali,
supaya Ia menjadi Tuhan
baik atas orang-orang mati maupun atas orang-orang hidup.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 13:34

Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan,
yaitu supaya kamu saling mengasihi
sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Bacaan Injil Matius 18:21-35

Ampunilah saudaramu,
bukan sampai tujuh kali
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa
datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata,
"Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku
jika ia berbuat dosa terhadap aku?
Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya, "Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja
yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu,
dihadapkanlah kepadanya seorang
yang berhutang sepuluh ribu talenta.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya,
raja itu memerintahkan
supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya
untuk pembayar hutangnya.
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:
Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu,
sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar,
ia bertemu dengan seorang hamba lain
yang berhutang seratus dinar kepadanya.
Ia menangkap dan mencekik kawannya itu,
katanya: Bayar hutangmu!
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:
Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara
sampai dilunaskannya segala hutang itu.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih
lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi
dan berkata kepadanya:
Hai hamba yang jahat!
Seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonnya kepadaku.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu
seperti aku telah mengasihani engkau?

Maka marahlah tuannya itu
dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu
dengan segenap hatimu."

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved