Berita Kota Kupang

Komisi IV DPRD Kota Kupang Ingin Angka Stunting Ibukota Lebih Kecil dari Provinsi 

sangat optimis dengan penurunan angka itu, apalagi kini sudah ditambah program pemberian makanan tambahan dan pemberian susu

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Komisi IV DPRD Kota Kupang Ingin Angka Stunting Ibukota Lebih Kecil dari Provinsi 
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
STUNTING - Tampak sejumlah orang tua sedang memberi makanan tambahan bagi anak-anak dalam program pemberian makanan tambahan.

Ia menyebut, sejauh ini memang ada penambahan bayi balita stunting, tetapi jumlahnya tidak banyak. Retnowati mengatakan, tugas dinas dimulai dari penanganan dan pencegahan. 

Adanya program pemberian makanan tambahan itu akan membantu menekan angka stunting. Bayi balita yang masuk dalam kategori rentan stunting, gizi kurang dan kurang gizi, menjadi sasaran untuk pemberian makanan tambahan. 

Dinas kesehatan juga akan memberi tablet besi bagi remaja putri guna pencegahannya. 

"Untuk pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal ini anggarannya menggunakan dana alokasi khusus yang ditransfer langsung kementerian ke puskesmas, jadi tidak melalui dinas," ujarnya. 

Selain itu, hampir semua puskesmas di Kota Kupang kini sudah memiliki alat  antropometri. Artinya, pengukuran bayi balita akan dilakukan tiap bulan atau tidak lagi menunggu jadwal operasi timbang. 

Baca juga: Oxygen.id Akan Layani Wi-Fi Gratis di Lima Titik Kumpul di Kota Kupang

Adapun pemberian makanan tambahan menurut dia, bukan menjadi faktor utama penurunan stunting. Perhatian orang tuan juga menjadi bagian dalam memulihkan kondisi bayi balita keluar dari gizi buruk. Makan yang dikonsumsi anak-anak, sebut dia, patut dijaga dengan baik. 

Retnowati lalu mengingatkan kader posyandu yang membantu memberikan makanan tambahan ke sasaran. Pemberian itu harus lebih cermat dan benar menyasar ke bayi balita sebagai sasaran. 

"Apalagi yang dilakukan oleh Puskesmas Bakunase, yaitu para sasaran mengkonsumsi langsung makanan tambahan di puskesmas atau posyandu dan dipantau oleh para kader posyandu," sebut Retnowati   

Sasaran yang dilakukan dalam program ini, tidak saja ditujukan bagi bayi balita tetapi juga untuk ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. Kategori ini disebut punya potensi melahirkan bayi stunting. Pencegahan perlu dilakukan agar tidak terjadi lagi bayi balita stunting

Dia menambahkan, pemberian makanan tambahan itu seturut dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI pada bulan Agustus 2023. 

"Kalau kita laksanakan program tentu dengan dasar petunjuk teknis," imbuhnya. 

Adanya berbagai program yang diarahkan dalam penanganan kasus ini, Retnowati optimis stunting di Kota Kupang bisa terus berkurang. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved