KKB Papua

MENGERIKAN! KKB Papua Tembak Pedagang Kelontong di Ilaga, Korban Pura-pura Mati sehingga Selamat

Seorang pedagang kelontong di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya nyaris tewas di tangan KKB Papua. Untungnya ia berpura-pura mati sehingga selamat.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
DIRAWAT – Detik-detik saat Lukman dirawat di Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Saat itu Lukman ditembak dan peluru menembus kepalanya. Untungnya, peluru itu hanya mengenai sisi luar kepala sehingga ia pun selamat dari maut. 

POS-KUPANG.COM – Seorang pedagang kelontong di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, namanya Lukman, nyaris tewas di tangan KKB Papua. Pria berusia 40-an tahun tersebut ditembak di bagian kepala sehingga jatuh seketika.

Insiden mengerikan itu baru saja terjadi beberapa hari lalu. Saat itu ia sedang menjaga toko kelontong miliknya dan tiba-tiba didatangi oleh seorang pria yang berpura-pura hendak berbelanja di tempat usahanya tersebut.

Tatkala hendak melayani yang bersangkutan, pria yang tidak dikenal itu tiba-tiba melangkah keluar dari tokonya tanpa membeli barang satu pun.

Namun sesaat kemudian, masuk lagi seorang pria sambil membawa senjata api. Pria itu tak banyak bicara. Ia langsung mengarahkan pistol ke arahnya dan sesaat kemudian menembak dirinya.

Menghadapi situasi tersebut, Lukman sempat panik. Dirinya sama sekali tidak menyangka akan hal itu. Dan, belum sempat berpikir jauh, tiba-tiba pistol sudah menyalak dan peluru pun dirasakannya telah mengenai bagian belakang kepalanya.

Saat itu Lukman langsung jatuh terlentang di hadapan pria tak dikenal itu. Ia berpura-pura mati, sehingga tak diapa-apakan oleh pria berwajah sangar tersebut.

Meski demikian, ia masih mendengar samar-samar, kalau pria tersebut masih mengokang lagi senjatanya, mungkin untuk menembak dirinya kedua kali.

Namun ketika dirinya tak bergerak lagi, pria yang juga anggota KKB Papua itu pun mengira bahwa dirinya sudah meninggal dunia. Saat itu juga yang bersangkutan buru-buru keluar dari tempat usahanya dan langsung melarikan diri.

Fakta itu diungkapkan Lukman sebagaimana tersiar di video viral yang kini menghiasi jagat maya Tanah Air. Lukman mengatakan bahwa ia berpura-pura mati, sehingga akhirnya selamat dari serangan KKB Papua ke kiosnya baru-baru ini.

Saat ini Lukman sudah tak lagi berada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan. Ia telah memilih untuk kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, guna menenangkan diri bersama keluarga.

Meski demikian Lukman masih merasa trauma atas apa yang dialaminya tersebut. Apalagi ia masih ingat betul detik-detik ketika dirinya hendak dihabisi oleh anggota komplotan KKB Papua di Pasar Ilaga, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya.

Lukman menyebutkan, bahwa setelah merasa kalau anggota KKB Papua itu telah melarikan diri, ia perlahan-lahan bangun bangun kemudian buru-buru menyelamatkan diri.

Tanpa bantuan seorang pun, tutur Lukman, ia berusaha lari ke puskesmas untuk meminta bantuan pelayanan kesehatan. Saat itu, ia berjalan dengan luka tembakan di bagian kepala.

Lukman sudah pulih setelah ditembak KKB Papua
KENA TEMBAK – Lukman, pedagang barang kelontong di Pasar Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, luput dari maut setelah ia berpura-pura mati hingga akhirnya selamat dari serangan KKB Papua.

Bahkan dengan darah yang masih mengucur dari luka bekas tembakan di bagian kepala, ia terus berjalan hingga akhirnya tiba dengan selamat di puskesmas Puncak Jaya.

Setelah tiba di puskesmas tersebut, tutur Lukman, ia merasa sangat bersyukur. Bersyukur karena sudah tiba dengan selamat dan bersyukur juga karena saat itu juga ia langsung mendapatkan pelayanan medis, hingga akhirnya sembuh dari luka tembakan tersebut.

Lukman juga mengaku, bahwa letak puskemas di Puncak Jaya, memang tidak terlalu jauh dari Pasar Ilaga. Jaraknya hanya sekitar 100 meter saja. Oleh karena itu, ia pun buru-buru untuk menggapai tempat itu.

Ia mengungkapkan, bahwa kisah tentang bahaya yang mengancamnya tersebut, tak pernah ia lupa sedikit pun. Ia selalu ingat, karena saat itu nyawanya benar-benar terancam.

Bahwa ketika ia baru membuka toko kelontong miliknya, tiba-tiba beberapa orang pemuda datang. Mulanya ia mengira bahwa para pemuda itu datang untuk berbelanja. Tapi yang terjadi justeru sebaliknya.

Awalnya, hanya satu pemuda yang masuk dan tak lama kemudian keluar lagi. Tapi setelah itu, seorang lagi masuk sambil membawa senjata api. Saat itu dirinya langsung ditembak dan mengenai kepala.

“Saya langsung jatuh. Tapi saya masih mendengar apa yang terjadi di sekitar saya. Saya masih dengar kalau pelaku masih mengokang senjata, mungkin untuk menembak yang kedua kali,” ujarnya.

“Tapi karena saya tidak bergerak, sehingga pelaku tidak menembak lagi dan beberapa saat kemudian terdengar langkah kaki meninggalkan saya,” ungkap Lukman.

Dia juga menyebutkan bahwa hari itu, bukan hanya dirinya yang membuka toko untuk melayani konsumen. Ada seorang lagi pedagang yang juga beraktivitas seperti biasa, persis di sebelahnya.

Akan tetapi, para pelaku sepertinya hanya menyasar dirinya. Karena dalam kejadian itu, hanya dirinya yang ditembak, sedangkan tetangganya tidak

Saat itu, kata Lukman, tak satu orang warga pun yang menolong dirinya. Hanya ia yang menolong dirinya sendiri. Dengan jalan tertatih-tatih akhirnya ia tiba di puskesmas dan mendapatkan pelayanan medis.

Baca juga: Lagi, Warga Sipil Ditemukan Tewas Terapung di Lokasi Galian, Benarkah Ini Ulah KKB Papua?

Lukman mengungkapkan bahwa saat ini dirinya sudah pulih dari luka tembak di bagian kepala. Namun ia masih merasa trauma, karena detik-detik kritis itu, ia lalui tanpa satu warga pun yang datang menolong.

Ia juga masih ingat betul akan bunyi desingan timah panas yang menyasar dirinya. Untungnya, peluru itu hanya sedikit yang mengenai bagian belakang bawah kepalanya dan itu yang membuat tubuhnya berdarah. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved