Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023, Untuk Itulah Aku Datang
Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kolose 1: 1-8, dan bacaan Injil Lukas 4: 38-44.
Dalam kisah itu, Yesus setelah meninggalkan Kapernaum, pergi ke rumah Simon dan ibu mertua Simon sedang sakit demam keras. Yesus langsung membantunya dan menjadi sembuh.
Sesudah itu banyak orang membawa kepada Yesus orang sakit, baik fisik maupun yang kerasukan setan. Semua mereka disembuhkan.
Di antara semua kesibukan itu, sesudah hari berikutnya, Yesus mengambil waktu untuk pergi ke tempat yang sunyi.
Yesus mengajarkan satu titik paling krusial bahwa dalam setiap pelayanan kasih dan pewartaan selalu perlu ada waktu untuk sunyi ke tempat di mana kita dapat mengambil kekuatan baru dari Tuhan sendiri dalam kesunyian batin bersama Tuhan.
Dan itu terlihat lewat ketegasan Yesus untuk pergi ke tempat lain setelah membuat pelayanan kasih dan pewartaan di Kapernaum.
Banyak orang datang untuk berjumpa bahkan sampai mau menahan Yesus, tetapi Yesus tetap tegas untuk pergi ke tempat lain untuk membuat pelayanan di tempat lain.
Yesus mengajarkan kepada kita untuk selalu punya waktu sunyi untuk refleksi di tengah situasi pelayanan kita yang padat untuk kembali menyapa Allah dan memohon kekuatanNya.
Selain itu, untuk tidak membuat pelayanan eksklusif kepada kelompok atau pribadi tertentu saja, tetapi selalu terbuka untuk semua orang.
Karena memang kita semua terpanggil untuk tugas pelayanan kasih dan firman itu.
Yesus menjalankan semua itu karena tugas yang telah dipercayakan Bapa kepadaNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023, Semakin Beriman Harus Semakin Cinta Sesama
Dalam realitas hidup harian kita, kecenderungan manusiawi kita adalah kita terlalu gampang atau bahkan mencari nyaman dengan orang yang sama saja dalam tugas pewartaan firman dan pelayanan kasih.
Kecenderungan ini terlihat sebagai sebuah eksklusivisme karena kita hanya berfokus pada orang atau kelompok kecil orang saja dan lupa melakukan tugas itu kepada orang lain juga.
Lebih dari pada itu, kita juga cenderung untuk larut dalam begitu banyak aktivitas sehingga akhirnya kita lupa untuk “berdiam” di tempat yang sunyi untuk berefleksi agar bisa memperoleh kembali kekuatan Tuhan, tetapi terlebih untuk melihat kehendak Tuhan dalam diri dan karya kita.
Marilah kita semakin hari melihat kehendak Tuhan dalam diri kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023, Yesus Andalanku
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.