Berita Papua
PM Solomon Island Mendapat Kecaman dari Oposisi Atas Sikapnya terhadap Masalah Papua Barat
Matthew Wale telah menyatakan kekecewaannya terhadap pendirian Perdana Menteri Solomon Island Manasseh Sogavare mengenai isu Papua Barat
POS-KUPANG.COM - Pemimpin Oposisi Hon Matthew Wale telah menyatakan kekecewaannya terhadap pendirian Perdana Menteri Solomon Island Manasseh Sogavare mengenai isu Papua Barat yang diberi label sebagai munafik.
Hon Wale mengatakan bahwa Perdana Menteri saat ini adalah pendukung dan advokasi yang kuat untuk Papua Barat di masa lalu, namun ia telah mengambil sikap 180 derajat terhadap masalah ini.
“Saya sebenarnya tidak terkejut bahwa Perdana Menteri telah mengubah pandangannya terhadap isu Papua Barat. Ini memalukan dan munafik karena dia adalah pendukung yang sangat kuat di masa lalu,” kata Hon Wale.
Pemimpin Oposisi telah menegaskan kembali pandangannya bahwa rakyat Papua Barat sendiri harus diberikan kesempatan untuk mengekspresikan suara mereka mengenai penentuan nasib sendiri di bawah referendum yang diawasi secara internasional.
Baca juga: Benny Wenda Optimistis Permohonan Keanggotaan Penuh Papua Barat di MSG Dibahas di KTT Port Vila
Berdasarkan kriteria keanggotaan yang ditetapkan oleh MSG, Hon Wale juga mempertanyakan bagaimana FLNKS Kaledonia diukur berdasarkan kriteria tersebut?
“Adalah suatu kemunafikan jika berdiri bersama Kaledonia Baru demi kemerdekaan dari Perancis dan kemudian mendukung kedaulatan Indonesia atas Papua Barat. Mengapa standar ganda?” dia bertanya.
Hon Wale mengatakan para pemimpin MSG perlu memikirkan kembali pendirian mereka dan Perdana Menteri seharusnya mempertahankan pendirian Kepulauan Solomon terhadap Papua Barat.
Pemimpin Oposisi mengatakan FLNKS dan orang Papua Barat adalah bangsa Melanesia dan keduanya menginginkan kemerdekaan.
Dia mengatakan Papua Barat berada di bawah pemerintahan kolonial Indonesia yang skematis dan sistematis, jauh lebih buruk daripada penderitaan apa pun yang dialami Kaledonia Baru dan para Pemimpin MSG tahu lebih baik.
Pada KTT MSG di Port Vila Vanuatu, Pemimpin UWLMP Benny Wenda sempat menyampaikan pidatonya di hadapan forum tersebut.
Namun, sesaat sebelum menyampaikan pidatonya dalam forum tersebut, delegasi Indonesia langsung keluar dari ruang rapat untuk menyatakan tidak mengakui dan tidak bertanggung jawab atas apa yang disampaikannya.
Dan di akhir pelaksanaan KTT MSG tersebut, para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam MSG sepakat untuk menolak usulan UWLMP pimpinan Benny Wenda untuk menjadi anggota penuh MSG.
Dasar utama dari penolakan MSG terhadap keanggotaan penuh UWLMP karena dia bukanlah sebuah negara berdaulat. Anggota MSG terdiri negara-negara berdaulat.
(solomonstarnews.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.