Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Grace Natalie: Pak Jokowi Sudah Keras-keras Sebut Capres yang Didukung

Grace Natalie meluruskan soal pemberitaan bahwa PSI telah menarik dukungan terhadap bakal calon presiden Ganjar Pranowo.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM
Waki Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2023. 

Saya pikir kalau sudah dari Bupati dan Wali Kota dengan hari ini otoritas lingkup kerjanya, lingkup tanggungjawabnya pasti dia jadi walikota yang bagus pasti jadi Gubenur yang bagus, orang tinggal koordinasi aja kok.

Enggak berarti sekarang kalau seseorang itu bisa menjadi Gubernur dia bisa membuat Bupati Wali Kota ikut program dia ya kan, karena otonomi daerah yang kita miliki sekarang ini.

Jadi kalau seseorang itu sudah sukses sebagai Bupati Wali Kota menurut saya sih dia punya kesempatan atau chans yang sangat bagus bahwa dia kalau jadi Gubenur pasti bagus juga, lebih susah jadi Bupati dan Wali Kota.

Sis, kalau ditanya selama ini, hubungan PSI dan Pak Ganjar, Prabowo dan Anies. Kalau disampaikan begitu, bagaimana?

Hubungan ya, hubungannya baik-baik aja.

Ya maksud saya, apakah itu intens menjaling hubungan atau head and run saja sambil lalu saja, dari Mas Ganjar dulu, terutama setelah Mas Ganjar di deklarasikan oleh Bacapres oleh PDIP pada 21 April 2023 lalu?

Ini kan komunikasi semuanya informal ya, justru komunikasi-komunikasi Informal ini kan lebih berarti ya. Komunikasi sebelum dan sesudah deklarasi komunikasi informal terus terjalin, tapi kan kita setelah kami mendapatkan teguran tentu kami lebih berhati-hati.

Wah ini ada aturan-aturan, ada rambu-rambu yang berbeda di setiap rumah tangga. Nah ini kemudian yang awalnya kami miss, kami spontanitas memberikan dukungan karena ada dasarnya jajak pendapat yang kami buat selama hampir satu tahun, namun ternyata ada rambu-rambu yang harus kita ikutin juga gitu kan.

Nah tertentu setelah itu kami lebih berhati-hati karena jangan sampai niat baik itu disalah pahami. Jadi lebih berhati-hati sesuai rambu-rambu dong.

Nanti kalau udah dikasih tau sekali masalah juga nggak jadi kan nanti jadinya kontraproduktif dan kita tidak mau itu.

Jadi tetap komunikasi informal tapi aksi-aksi spontanitas khas anak-anak bocil ini jadinya membatasi diri jangan sampai aksi spontanitas di salah diartikan, diartikan berbeda dari maksud hatinya.

Kalau dengan Pak Prabowo Subianto makin intens setelah silahturahmi atau gimana?

Kalau dengan teman-teman Gerindra level komunikasinya ada di misalnya di Wamen kan sama-sama menteri, sama-sama bertugas di kabinet. kemudian di level DPRD, nah memang karena ada momen-momen koordinasi di situ komunikasi Informalnya ya cukup sering.

Lebih intens, ya saya nggak berani bicara atas nama bro Wamen ya, tapi kalau di sana yang kami dapati tidak begitu banyak rambu-rambu, jadi ranjaunya nggak terlalu banyak, kita melangkah jadi nggak takut nginjek ranjau.

Kalau banyak ranjau kan kita bingung, takut salah nginjek kan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved