Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 25 Agustus 2023, Mengasihi Tuhan dan Sesama
John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama Rut 1: 1.3-6.14b-16.22, dan bacaan Injil Matius 22: 34-40.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengasihi Tuhan dan Sesama.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama Rut 1: 1.3-6.14b-16.22, dan bacaan Injil Matius 22: 34-40.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Jumat 25 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dalam Injil hari ini, kita mendengarkan percakapan antara Yesus dan seorang ahli Taurat tentang hukum yang terbesar dalam hukum Taurat.
Yesus menjawab bahwa hukum yang terbesar dan utama ialah: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Yesus mengajar dan meneladankan kepada kita untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita dengan maksud bahwa kasih kita kepada Allah tidak hanya sebatas kata-kata atau teori saja, tapi sungguh terwujud dalam pikiran dan tindakan kita.
Kasih kepada Allah memotivasi dan mendorong kita melaksanakan perintah Allah, tekun dan sabar melakukan apa yang Allah mau atau kehendaki.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 25 Agustus 2023, Mengasihi Orang yang Menyakiti Kita?
Yesus juga mengajar dan meneladankan bagaimana mengasihi sesama manusia. Kasih kepada sesama manusia berarti kita mau mengasihi dan menerima sesama kita apa adanya, termasuk sesama yang belum kita kenal, sesama yang tidak kita sukai atau yang telah menyakiti kita, menghormati hidup sesama, tidak menyakiti hati sesama dan memberikan kebahagiaan bagi sesama.
Tidak mudah untuk melakukan hal ini bila hanya mengandalkan kasih dan perasaan kita sendiri yang mudah berubah dan terpengaruh emosi serta ego kita.
Kita perlu menyatu dengan Allah, melatih diri kita agar dapat mengubah cara pandang kita terhadap sesama kita.
Kita memandang sesama kita tidak hanya dengan mata dan perasaan kita saja, tetapi dengan mata dan
hati Allah.
Kita harus menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia, segambar dengan Allah, dan berkedudukan yang sama di mata Allah.
Melalui cara pandang yang baru, kita bisa mengasihi sesama kita sebagai sahabat, saudara dan sesama anak Allah.
Kontemplasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.