Breaking News

Berita NTT

Peduli Stunting, Kwarcab Kota Kupang Canangkan Pramuka Gempur Stunting, 1.038 Anak Disantuni

Petrus Manuk mengatakan, kunjungan ke Puskesmas Bakunase merupakan puskesmas ke-9 yang dikunjungi Kwarcab Kota Kupang

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
PENYERAHAN - Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka NTT, Sinun Petrus Manuk menyerahkan bantuan makanan kepada orang tua balita stunting di Puskesmas Bakunase, Rabu 23 Agustus 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka peduli stunting, Kwartir Cabang Kota Kupang melakukan program Pramuka Gempur stunting dengan 1.038 anak yang sudah disantuni.

"Kegiatan Pramuka Gempur stunting diinisiasi dari tahun 2022 lalu, yang kami awali dengan mengunjungi Puskesmas Oesapa, Sikumana, Naioni, Alak, Oepoi, Penfui, Pasir Panjang, Manutapen dan Bakunase. Sementara ada dua Puslesmas yang belum dikunjungi yaitu Puskesmas Oebobo dan Puskesmas Kota Kupang," kata Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka NTT, Sinun Petrus Manuk saat melakukan kunjungan dan memberikan bantuan kepada anak-anak stunting di Puskesmas Bakunase, Rabu 23 Agustus 2023.

Petrus Manuk mengatakan, kunjungan ke Puskesmas Bakunase merupakan puskesmas ke-9 yang dikunjungi Kwarcab Kota Kupang dalam kegiatan Pramuka Gempur stunting.

Baca juga: Pemberian Makanan Tambahan Anak Stunting di Kelurahan Fatululi Meningkatkan Berat Badan.

Adapun bantuan yang diberikan kepada anak-anak stunting tersebut yaitu beras, kacang merah, kacang tanah, kacang hijau, telur, minyak goreng dan lainnya.

"Sudah 1.038 anak yang kita santuni. Jumlah di setiap Puskesmas berbeda-beda. Untuk di Puskesmas Bakunase terdapat 40 Paket bantuan yang diberikan kepada 40 anak-anak stunting juga," katanya.

Petrus Manuk menyebutkan, saat ini, terdapat 522 ribu anggota Pramuka yang ada di seluruh NTT. Yang mana, masing-masing Kabupaten melakukan programnya. Dan untuk cabang Kota Kupang, menargetkan  11 Puskesmas yang ada di Kota Kupang.

Terkait dengan dana yang diperoleh untuk menjalankan program pramuka gempur stunting, Petrus Manuk mengatakan,  pramuka memang tidak memiliki dan mengeluarkan uang khusus. Tetapi dana tersebut diperoleh dari anggota pramuka yang keadaan ekonominya lebih baik.

Baca juga: Angka Stunting Semester 1 Tahun 2023 di NTT Capai 15,7 Persen, Tertinggi di Kabupaten TTU

"Memang pramuka tidak ada uang. Kami tidak mengeluarkan uang sedikit pun untuk program ini. Anak-anak pramuka ada yang ekonominya bagus dan ada juga yang lemah. Tetapi, rata-rata yang ekonominya bagus menyediakan konsumsi yang lebih. Sehingga dari situlah semua bisa terkumpul," ungkapnya.

"Kami tidak hanya menyantuni anak-anak stunting. Tetapi tujuan yang pertama dan utama yang kami lakukan adalah mempertajam kepekaan sosial anak pramuka kepada orang-orang yang membutuhkan," tambahnya.

Selain itu, lanjut Petrus Manuk, Pramuka juga melakukan konsolidasi dengan Kepala Sekolah dengan mengeluarkan surat yang didalamnya terlampir bahan-bahan yang dikumpulkan oleh Sekolah serta bekerja sama juga dengan Bulog, WKRI dan PKK Dharma wanita.

"Sudah ada ribuan butir telur dan ribuan kilogram beras yang sudah terkumpulkan dan dibagikan," sebutnya.

Baca juga: Tiga Puskesmas dengan Angka Stunting Paling Rendah di Kabupaten Kupang

Petrus mengungkapkan, beberapa minggu lalu, tim pramuka sudah bertemu dan melaporkan program yang dilakukan kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

"Pak Gubernur mengapresiasi program yang kami buat dan meminta agar langkah tersebut perlu diteruskan selama masih ada masalah stunting," tuturnya.

"Mudah-mudahan kita terus berkiprah membantu pemerintah untuk mengentaskan anak-anak stunting agar program pemerintah yang ditargetkan untuk berada di bawah dua atau satu digit atau dibawah 10 persen bisa tercapai," tambahnya.

Petrus Manuk mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergerak bersama-sama memberantas stunting.

"Kami bekerja sama dengan Bulog, WKRI, PKK Dharma wanita. Hari ini mereka tidak ada, tetapi kemarin-kemarin kami turun sama-sama. Dan, hari ini kami tidak memberikan bubur kacang ijo," ungkapnya.

Lebih lanjut, Petrus Manuk menyampaikan, terdapat beberapa masalah yang ditemukan saat dirinya bersama rombongan turun di 9 Puskesmas.

Baca juga: Melki Laka Lena Klaim Angka Stunting di NTT Terus Turun, Pemerintah Fokus di Kabupaten TTS

"Masalah yang paling utama yang kami temukan adalah karena keadaan atau masalah ekonomi keluarga yang kurang mampu. Sehingga mereka tidak mampu untuk membelikan makanan bergizi untuk anak. Selain itu, terkait pola asuh, pola makan juga kurang diperhatikan," ungkapnya

Yang paling terkesan, lanjut Petrus, ketika di Puskesmas Naioni dengan dua stunting kembar.

"Kami punya dua stunting kembar di Naioni. Mudah-mudahan sudah terentaskan karena kami sudah lama tidak pergi. Satu pasang orang tua lengkap, satunya lagi, ibunya  seorang sales di TTS dan pulang ke Kupang satu kali satu minggu. Sementara bapanya kerja siapkan lidi untuk cilok. Ketika bapanya keluar, anaknya dititip di tetangga. Kakak dari anak tersebut masih SD, jadi pulang sekolah baru diasuh," tuturnya.

Sebagai Warga Negara Indonesia, kata Petrus Manuk, penurunan stunting menjadi program prioritas dan strategis pemerintah provinsi NTT. Sehingga, dirinya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama memberantas stunting.

"Orang tua asuh, para ASN dan masyarakat yang mampu mari sama-sama menolong anak-anak stunting di daerah kita. Kalau kita gerakkan secara masif, pasti turunnya akan lebih banyak," ajaknya.

Petrus Manuk menghimbau bagi pramuka,  untuk meningkatkan kepedulian sosial, sebagaimana  yang ada dalam dasa dharma kedua yaitu cinta alam dan kasih sayang terhadap sesama manusia.

"Saya terus menghimbau untuk mengimplementasikan dasa dharma kedua dalam kehidupan sehari-hari. Kalau di rumah ada makanan lebih dan melihat ada anak stunting, kita perlu memberikan kepada mereka," tandasnya.

"Pramuka Gempur stunting. Kami bukan satu-satunya, tetapi kami ikut berperan di dalamnya untuk program pemerintah yang strategis," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bakunase melalui salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) Bidang Gizi, Noni Grace Bei menyampaikan terima kasih kepada Kwarcab Kota Kupang yang mau berbagi dan menolong anak-anak stunting di Puskesmas Bakunase.

"Atas nama Puskesmas, saya sangat merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Kwarcab Kota Kupang yang mau menolong anak-anak stunting di Puskesmas kami ini," ungkapnya.

Menurut Noni, bantuan yang diberikan oleh Kwarcab Kota Kupang bagi anak-anak stunting di Puskesmas Bakunase sudah tepat sasaran.

Dia menambahkan, jenis makanan yang diberikan pun sudah sangat bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak stunting karena mengandung protein dan vitamin.

"Memang yang kita lihat, anak-anak balita yang menerima bantuan ini sangat tepat sasaran. Kita memang lihat status gizi mereka yang kurang dan mereka berhak mendapatkan bantuan ini," katanya.

Noni menuturkan, untuk jumlah anak dengan gizi baik di Puskesmas Bakumase lumayan banyak, tetapi kasus stunting juga cukup tinggi. Dimana, Untuk jumlah anak balita di Puskesmas Bakunase sekitar 3.000 anak. Untuk presentase anak stunting sekitar 10 persen dari jumlah anak-anak yang ada.

"Tugas kita memberikan penyuluhan dan arahan kepada orang tua. Kita anjurkan yang baik kepada masyarakat tergantung dari kesediaan orang tua itu sendiri apakah mau untuk menjaga pola asuh anak dengan baik atau tidak," ujarnya.

Noni berharap, agar orang tua fokus memberikan makanan bantuan tersebut khusus diberikan kepada anak yang stunting.

"Kita hanya membagikan atau memberikan makanan ini sebatas sampai di Puskesmas ini tidak sampai di Rumah. Sehingga jangan sampai, anggota keluarga di rumah banyak dan tidak lagi fokus untuk memperbaiki gizi anak," ujarnya.

Terpisah, salah satu orang tua penerima bantuan, Ria Aked Pellokila menyampaikan terima kasih kepada tim Pramuka Kwarcab Kota Kupang yang telah peduli untuk membantu memberikan makanan  kepada anak-anak stunting di Puskesmas Bakunase.

"Sebagai orang tua, tentu kami merasa bersyukur karena mendapatkan rezeki bantuan makanan ini. Apalagi ada kacang ijo. Karena anak-anak juga suka makan kalau kita buat bubur kacang ijo," ungkapnya.

Ria berharap, bantuan yang diberikan dapat memberikan perubahan dalam perkembangan anaknya menjadi lebih baik.

"Semoga makanan ini akan membantu anak-anak menjadi lebih sehat dan tumbuh kembang yang baik serta untuk pemberi diberikan rezeki dan kesehatan," harapnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved