Berita NTT
Peduli Stunting, Kwarcab Kota Kupang Canangkan Pramuka Gempur Stunting, 1.038 Anak Disantuni
Petrus Manuk mengatakan, kunjungan ke Puskesmas Bakunase merupakan puskesmas ke-9 yang dikunjungi Kwarcab Kota Kupang
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Eflin Rote
Petrus Manuk mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergerak bersama-sama memberantas stunting.
"Kami bekerja sama dengan Bulog, WKRI, PKK Dharma wanita. Hari ini mereka tidak ada, tetapi kemarin-kemarin kami turun sama-sama. Dan, hari ini kami tidak memberikan bubur kacang ijo," ungkapnya.
Lebih lanjut, Petrus Manuk menyampaikan, terdapat beberapa masalah yang ditemukan saat dirinya bersama rombongan turun di 9 Puskesmas.
Baca juga: Melki Laka Lena Klaim Angka Stunting di NTT Terus Turun, Pemerintah Fokus di Kabupaten TTS
"Masalah yang paling utama yang kami temukan adalah karena keadaan atau masalah ekonomi keluarga yang kurang mampu. Sehingga mereka tidak mampu untuk membelikan makanan bergizi untuk anak. Selain itu, terkait pola asuh, pola makan juga kurang diperhatikan," ungkapnya
Yang paling terkesan, lanjut Petrus, ketika di Puskesmas Naioni dengan dua stunting kembar.
"Kami punya dua stunting kembar di Naioni. Mudah-mudahan sudah terentaskan karena kami sudah lama tidak pergi. Satu pasang orang tua lengkap, satunya lagi, ibunya seorang sales di TTS dan pulang ke Kupang satu kali satu minggu. Sementara bapanya kerja siapkan lidi untuk cilok. Ketika bapanya keluar, anaknya dititip di tetangga. Kakak dari anak tersebut masih SD, jadi pulang sekolah baru diasuh," tuturnya.
Sebagai Warga Negara Indonesia, kata Petrus Manuk, penurunan stunting menjadi program prioritas dan strategis pemerintah provinsi NTT. Sehingga, dirinya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama memberantas stunting.
"Orang tua asuh, para ASN dan masyarakat yang mampu mari sama-sama menolong anak-anak stunting di daerah kita. Kalau kita gerakkan secara masif, pasti turunnya akan lebih banyak," ajaknya.
Petrus Manuk menghimbau bagi pramuka, untuk meningkatkan kepedulian sosial, sebagaimana yang ada dalam dasa dharma kedua yaitu cinta alam dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
"Saya terus menghimbau untuk mengimplementasikan dasa dharma kedua dalam kehidupan sehari-hari. Kalau di rumah ada makanan lebih dan melihat ada anak stunting, kita perlu memberikan kepada mereka," tandasnya.
"Pramuka Gempur stunting. Kami bukan satu-satunya, tetapi kami ikut berperan di dalamnya untuk program pemerintah yang strategis," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bakunase melalui salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) Bidang Gizi, Noni Grace Bei menyampaikan terima kasih kepada Kwarcab Kota Kupang yang mau berbagi dan menolong anak-anak stunting di Puskesmas Bakunase.
"Atas nama Puskesmas, saya sangat merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Kwarcab Kota Kupang yang mau menolong anak-anak stunting di Puskesmas kami ini," ungkapnya.
Menurut Noni, bantuan yang diberikan oleh Kwarcab Kota Kupang bagi anak-anak stunting di Puskesmas Bakunase sudah tepat sasaran.
Dia menambahkan, jenis makanan yang diberikan pun sudah sangat bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak stunting karena mengandung protein dan vitamin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.