Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 23 Agustus 2023, Tidak Ada Orang yang Mengupah Kami

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Tidak Ada Orang yang Mengupah Kami (Quia Nemo Nos Conduxit - Mat 20:7).

Editor: Agustinus Sape
Tangkapan layar Youtube
Ilustrasi pekerja yang protes pemilik kebun anggur karena menyamakan upah mereka yang bekerja lebih dahulu dengan pekerja yang mulai bekerja kemudian. "Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Tidak Ada Orang yang Mengupah Kami (Quia Nemo Nos Conduxit - Mat 20:7).

RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Hakim-Hakim 9:6-15, dan bacaan Injil Matius 20:1-16 (Pekan Biasa XX, Sto Filipus Benizi, Sta Rosa da Lima).

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 23 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

TERLALU AKTIF SENDIRI ITU ANCAMAN PENGANGGURAN UNTUK YANG LAIN

PENGANGGURAN adalah petaka. Bisakah manusia itu 'tanpa kerja, tanpa beraktivitas, tiada berbuat sesuatu?' Ini memang sebuah petaka.

Petaka itu tak cuma berkaitan dengan nasib hidup yang berkaitan seputar upah demi menopang hidup. Tapi juga berkaitan dengan ungkapan diri demi kebaikan bersama dan demi kepentingan umum!

KENAPA terlena dalam pengangguran? Kenapa kah berleha-leha dalam 'tanpa usaha dan tiadanya perjuangan?' Mestinya itulah yang jadi pertanyaan yang menggusarkan hati.

Tuhan telah menganugerahkan berkat dan 'modal dasar' kehidupan untuk berjuang. Setidaknya untuk 'tidak menganggur saja sepanjang hari' (cf Mat 20:6).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 23 Agustus 2023, Antara Yang Terdahulu dan Yang Kemudian

MARI kita ingat kerisauan hati Rasul dalam tulisannya kepada jemaat Tesalonika,

"Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya...' (2Tes 3:6). Rasul

Paulus juga lanjutkan tegurannya, sesuai apa yang ia dengar, "bahwa ada orang-orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna" (2Tes 3:11).

MAKA berusahalah agar kita sebisanya 'tidak tergolong dalam kelompok pengangguran yang berleha-leha. Yang tak jelas-jelas sibuknya.'

Dan jika mungkin, bertindaklah agar semuanya turut serta aktif dalam usaha, tindakan dan kerja bersama.

TETAPI, dalam artian tertentu, bukan kah Gereja adalah 'kita semua dalam satu ikatan iman - harapan dan kasih?' Dinamika 'partisipasi aktif dan turut serta penuh kesadaran' sudah jadi kekuatan dahsyat untuk 'tidak boleh menganggur saja'

MAKA kejelian untuk saling 'bikin aktif, bikin terlibat, dan tunjukkan tanda-tanda kehidupan' adalah tanda kecakapan demi meraih 'satu dinar keselamatan.'

Dan di atas segalanya Gereja adalah 'kita yang tidak boleh menganggur di dalam menunjukkan cinta dan kebaikan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 23 Agustus 2023, Kita Hanyalah Pekerja Kebun Anggur

KITA tidak bisa menjadi persekutuan umat Allah yang tetap berpangku tangan dalam menatap 'kemalangan dan ketakpastian nasib sesama-sesama kita.'

Allah yang kita imani adalah 'Allah yang murah hati' (cf Mat 20:15). Tetapi, ada hal yang tak boleh dilupakan: Sepantasnya janganlah sekian 'ketagihan untuk aktif sendiri tanpa keterlibatan sesama.'

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 23 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 23 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 23 Agustus 2023. (Dok. POS-KUPANG.COM)


Bacaan Pertama Hakim-Hakim 9:6-15

“Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu”

Bacaan dari Kitab Hakim-hakim:

Sekali peristiwa berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem.

Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: “Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga.

Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 21:2-3.4-5.6-7

Refr. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita.

1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.

2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.

3. Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu; keagungan dan semarak telah Kaukaruniakan kepadanya. Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil Ibrani 4:12

Refr. Alleluya.

Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.

Bacaan Injil Matius 20:1-16a

“Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.

Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.

Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.

Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami.

Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.

Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.

Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.

Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved