Prakiraan Cuaca
Berstatus Awas, BMKG Ingatkan Warga NTT Siaga Kekeringan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menetapkan Wilayah Provinsi NTT berstatus awas kekeringan
POS-KUPANG.COM - Wilayah Provinsi NTT kini berstatus awas kekeringan.
Dengan status awas kekeringan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun Klimatologi Kelas II NTT mengingatkan Warga NTT untuk waspada Siaga kekeringan terutama dampak yang ditimbulkan dari kondisi tersebut.
Peringatan itu disampaikan dalam siaran resmi terkait monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) di NTT terbaru.
Peringatan itu dikeluarkan BMKG menyusul hasil pemutakhiran data monitoring Hari Tanpa Hujan berturut - turut (HTH) Dasarian Il Agustus 2023 di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya mengalami Hari Tanpa Hujan dengan kategori Sangat Panjang (31 - 68 hari).
Baca juga: Plt Kadis Pertanian Sebut Kabupaten Timor Tengah Utara Belum Alami Dampak Kekeringan
Sedangkan wilayah yang mengaiami Hari Tanpa Hujan dengan kategori Ekstrem Panjang (>60 hari) di antaranya Kab. Ende (sekitar Sokoria/Maukaro), Kabupaten Sumbe Timur (sekitar Kamanggih), Kabupaten Rote Ndao (sekitar Busalangga) serta Kabupten Kupang (sekitar Sulamu).
Masih dari hasil analisisi BMKG, curah hujan Dasarian II Agustus 2023 pada umumnya wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami curah hujan dengan kategori Rendah (0-50 mili meter.
Sedangkan di sebagian Kabupaten Timor Tengah Utara mengalami curah hujan dengan kategori menengah (51 - 158 mili meter).
"Peringatan dini kekeringan meteorologis dengan status 'Siaga' hingga 'Awas' diprakirakan akan meluas hingga September 2023," tulis BMKG dalam rilis tertulis Senin 21 Agustus 2023 pagi.
Baca juga: Hadapi Kekeringan, Warga NTT Perlu Menghemat Air
BMKG memastikan peringatan itu hanya diperuntukkan pada daerah dengan kekeringan yang memiliki hutan. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.