Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023, Mereka Meninggalkan Tuhan, Allah Nenek Moyang Mereka

Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Hakim-Hakim 2:11-19, dan bacaan Injil Matius 19:16-22

Editor: Agustinus Sape
biblewalk
Ilustrasi menyembah Baal. "Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Mereka Meninggalkan Tuhan, Allah Nenek Moyang Mereka (Ac Dimiserunt Dominum Deum Patrum Suorum - Hak 2:12).

RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Hakim-Hakim 2:11-19, dan bacaan Injil Matius 19:16-22; Pekan Biasa XX, Peringatan Santo Pius X - Paus ke-257).

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 21 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

BERPALING dari kesetiaan dan iman. Itulah sikap yang diambil oleh Israel setelah kematian Yosua. Tanda perjanjian dengan Tuhan seolah tinggal kenangan. Dewa-dewa di sekitar sekian 'lebih mempesona.' Dan terjadilah, "Mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Asthoret" (Hak 2:13).

SEMUANYA nampak hilang berlalu. Iman yang rapuh membuyarkan semuanya. Dan ketiadaan penyerahan diri pada Tuhan, harus dialami dalam risiko penindasan.

"Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan nenjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka...." (Hak 2:14).

ISRAEL telah menjadi bangsa perjanjian dan bangsa bebas setelah masa tirani Firaun di tanah Mesir. Namun, kini mereka mesti kembali ke alam lama itu. Tuhan yang dijauhkan Israel, kini menjadi ''Tuhan yang melawan mereka dan mendatangkan malapetaka atas mereka'' (Hak 2:15).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023, Mengikuti Berarti Meninggalkan

JALUR hidup lurus, penuh harapan dan menjanjikan kepastian, seringkali tak dilalui dengan roda perjalanan hidup nan lurus dan meyakinkan. Berbalik arah, menciptakan jalan sendiri adalah tanda nyata dari sikap 'menjauhi Tuhan' dan 'berliblat pada rencana dan keinginan sendiri.'

KETIDAKTAATAN adalah sikap dasar nan kelam yang menjadi awal kebinasaan Israel. Bahkan "para hakim pun tidak dihiraukan mereka...." (Hak 2:17). Tuhan, dalam berbagai cara, tetap ingatkan Israel untuk kembali kepadaNya. Dan nyatanya kisah kesiaan-siaan Israel untuk kembali kepada Tuhan, mesti dilihat oleh Tuhan sendiri (cf Hak 2:19).

KITA alami dan imani Tuhan yang sabar, setia dan pengampun. Itulah Allah yang diwartakan Yesus. Demi nyatakan iman kita, segala peringatan dan kebajikan bisa saja telah kita taati (cf Mat 19:19-20). Namun, mentaati Tuhan di dalam penyerahan diri dan pelepasan total dari segala kelekatan, tetaplah menjadi usaha dan perjuangan demi 'kesempurnaan iman' (cf Mat 19:21).

TUHAN menuntut setiap kita untuk 'menjual, melepas, dan membiarkan berlalu semua yang tak nyamankan kita berbakti dan beriman padaNya.'

Verbo Dei Amorem Spiranti

St Pius X, doakanlah kami. Tuhan memberkati. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 21 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023. (Dok. POS-KUPANG.COM)

Bacaan Pertama: Hakim-Hakim 2:11-19

"Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan"

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim:

Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal.

Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir.

Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka.

Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan.

Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret.

Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.

Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka.

Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.

Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok.

Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya.

Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan.

Mereka melakukan yang tidak patut.

Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup.

Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.

Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka.

Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya.

Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44

Refr. Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang Mahamurah.

1. Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.

2. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.

3. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

4. Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.

Bait Pengantar Injil: Mat 5:3, do = bes, 2/2, PS 957

Refr. Alleluya, alleluya

Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.

Bacaan Injil: Matius 19:16-22

"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin"

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?”

Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.”

Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?”

Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga.

Kemudian datanglah kemari dan ikutilah Aku.”

Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved