Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023, Mengasihi Tuhan Atau Harta?
John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Hakim-hakim 2: 11-19, dan bacaan Injil Matius 19: 16-22
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengasihi Tuhan Atau Harta?
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Hakim-hakim 2: 11-19, dan bacaan Injil Matius 19: 16-22; Peringatan Santo Pius X, Paus.
Di bagian akhir Renungan Harian Katoliki ini disediakan pula teks bacaan Senin 21 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Mengapa manusia mencintai uang? Uang dapat memberikan pelbagai kenyamanan hidup.
Dengan uang, manusia dapat membeli dan menikmati apa pun yang diinginkannya.
Uang tidak lagi dilihat sebagai sarana untuk berbuat kebaikan, melainkan candu yang membuat orang mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin.
Tidak diketahui dengan pasti apa motif orang kaya itu bertanya kepada Yesus. Ia menyapa Yesus sebagai guru yang baik dengan harapan mendapat petunjuk soal kehidupan kekal (16-17).
Ia datang kepada Yesus dan bertanya bagaimana supaya bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Orang muda ini ingin mencari penegasan apakah semua yang sudah dilakukannya selama ini dapat menjamin dia memperoleh hidup kekal.
Dia memang orang baik. Dia tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak mengucapkan saksi dusta.
Dia juga selalu menghormati ayah dan ibunya serta mengasihi sesama seperti dirinya sendiri.
"Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" (ayat 20).
Ia berpikir bahwa keselamatan kekal dapat diperoleh melalui usaha manusia, yaitu dengan berbuat baik dan sebagainya.
Selama ini, orang tersebut beranggapan bahwa upaya manusia dalam menjalankan hukum Taurat dapat menjamin kehidupan kekal (18-20).
Ia tidak memahami bahwa hukum Taurat tidak menyelamatkan, hanya membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik.
Lagi pula, kehidupan kekal tidak dapat dibeli dengan uang maupun perbuatan baik, melainkan anugerah Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023, Peringatan Santo Pius X: Saya Telah Hidup Miskin
Dengan berterus terang Yesus menawarkan solusi.
Pertama, menjual dan membagi-bagikan kekayaannya kepada orang miskin (21a-c).
Yesus mengajar orang itu agar memiliki harta abadi daripada harta dunia. Kekayaan duniawi hanya memenjarakan hati seseorang, sedangkan harta surgawi membebaskan orang dari kelekatan, keterikatan (bdk. Luk. 12:33-34).
Kedua, mengikuti Yesus (21d). Artinya, mengabdi dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah dan Kerajaan-Nya.
Yang terjadi adalah orang kaya itu lebih mencintai hartanya daripada Kerajaan Surga (22-23).
Jadi, kehidupan kekal tidak berbicara soal kemampuan manusia untuk berbuat baik, melainkan karya Allah dalam diri orang yang merespons anugerah-Nya dalam Kristus (25-26).
Saat ini pikiran banyak orang tertuju kepada materi, bagaimana cara menumpuk harta dan kekayaan.
Siang dan malam membanting tulang demi mewujudkan keinginannya itu.
Tak jarang pula orang menempuh jalan sesat guna mendapatkan uang atau kekayaan dengan cara instan.
Adalah perkara yang sukar bagi manusia untuk merasa puas dengan apa yang dimiliki.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023, Pergilah, Juallah Segala Milikmu
Berapa banyak uang yang harus dimiliki agar kita terpuaskan dan merasa bahagia?
Sampai kapan pun uang tidak pernah dapat membeli kepuasan atau pun kebahagiaan.
Tentunya tidak ada yang salah dengan mencari uang, selama kegiatan mencari uang itu tidak melanggar hukum negara dan prinsip-prinsip firman Tuhan.
Memang, kekayaan bisa menjadi tanda seseorang diberkati Tuhan, tetapi juga bisa menjadi penghalang bagi seseorang untuk beribadah kepada Tuhan.
Kontemplasi
Manakah yang Saudara pilih: menumpuk kekayaan yang bersifat sementara di dunia ataukah mempersiapkan kekayaan rohani untuk kehidupan kekal mendatang?
Doa
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menunjukkan jalan kesempurnaan melalui praktik hidup saleh dan kepekaan sosial terhadap sesama.
Semoga aku dapat melaksanakan kehendakMu itu, kini dan sepanjang masa. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 21 Agustus 2023

Bacaan Pertama: Hakim-Hakim 2:11-19
"Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan"
Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim:
Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal.
Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka.
Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan.
Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret.
Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.
Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka.
Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.
Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok.
Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya.
Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan.
Mereka melakukan yang tidak patut.
Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup.
Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.
Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka.
Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya.
Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44
Refr. Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang Mahamurah.
1. Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.
2. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.
3. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
4. Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.
Bait Pengantar Injil: Mat 5:3, do = bes, 2/2, PS 957
Refr. Alleluya, alleluya
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.
Bacaan Injil: Matius 19:16-22
"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin"
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?”
Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.”
Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?”
Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga.
Kemudian datanglah kemari dan ikutilah Aku.”
Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.