Berita Internasional

PM Malaysia Anwar Ibrahim Sebut Indonesia Tetangga Penting dan Saling Melengkapi

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim menyebut Indonesia sebagai tetangga penting bagi Malaysia, yang mesti saling melengkapi.

Editor: Agustinus Sape
Youtube/cnbc Indonesia
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim. 

Indonesia memiliki rencana pertumbuhan EV (electic vehicle) yang ambisius karena berlomba dengan Thailand dan India untuk membangun industri EV sebagai alternatif dari China, produsen terbesar dunia.

Namun, kendaraan listrik saat ini berjumlah kurang dari 1 persen mobil di jalan raya.

Pemerintah telah memangkas pajak pertambahan nilai pada kendaraan listrik menjadi 1 persen dari 11 persen, menjadikan harga awal Hyundai Ioniq 5 termurah menjadi di bawah $45.000 dari lebih dari $51.000 di Indonesia.

Hartono mengatakan harga antara $10.000 dan $13.000 akan lebih menarik.

Baca juga: BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Buka Secara Resmi AMMTC ke-17 di Labuan Bajo 

Hanya ada dua EV yang ditawarkan di dekat kisaran itu, Air EV Lite dari Wuling (0305.HK) dan E1 dari Seres Group (601127.SS) dengan harga sekitar $12.300. Mobil bertenaga bensin termurah di Indonesia, Daihatsu Ayla, mulai di bawah $9.000.

Seres Group China adalah mitra manufaktur EV dari perusahaan teknologi Huawei (HWT.UL).

Sebagai perbandingan, salah satu EV terlaris di China, BYD Seagull (002594.SZ), dimulai dengan harga lebih dari $10.000, tetapi perusahaan lain - dan bahkan pembuat mobil China sendiri - berjuang untuk menyamai harga semacam itu di pasar ekspor.

ATTO 3 BYD, EV terlaris di Asia Tenggara pada kuartal pertama, dimulai di Thailand dengan harga lebih dari $31.000.

Hendra Pratama, 42, pelanggan yang berbelanja EV di pameran otomotif mengatakan, harga premium di Indonesia perlu diturunkan untuk menarik konsumen kelas menengah ke bawah.

"Itu tidak terjangkau," katanya.

Masalah kepercayaan

Toyota (7203.T), afiliasinya Daihatsu, dan Honda (7267.T) menyumbang dua pertiga dari penjualan mobil di Indonesia tetapi lambat untuk beralih ke EV.

Hendra Budi, 44, mengatakan harga bukan masalah baginya, tapi dia ingin lebih percaya dengan merek yang ditawarkan.

"Kalau Toyota atau Honda meluncurkan full EV, kami akan tertarik," katanya.

Toyota mengatakan belum berencana membangun EV di Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved