Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 18 Agustus 2023, Karena Ketegaran Hatimu
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yosua 24: 1-13, dan bacaan Injil Matius 19:3-12.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Karena Ketegaran Hatimu.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yosua 24: 1-13, dan bacaan Injil Matius 19:3-12.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 18 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ada banyak merek minum atau makanan yang dipaketkan jadi satu misalnya kopi 3 in 1, tiga unsur dalam satu minuman.
Contoh lain seperti makanan, ada tiga jenis makanan dan jadi satu paketan makanan.
Ketika mendengar hal-hal ini biasanya yang ditonjolkan adalah nama jenis minumannya yang sudah disatukan itu.
Unsur-unsur yang ada tidak lagi jadi bahan promosinya tetapi jenis minuman yang dihasilkan satu rasa itulah yang dipromosikan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023, Dirgahayu Negeriku, Merdeka Bangsaku
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah Yosua yang telah membawa bangsa Israel masuk ke tanah yang telah dijanjikan Allah itu dan mereka sudah menduduki tanah itu dengan mudah karena Allah yang menyertai mereka.
Dan ketika Yosua yang telah usia lanjut dan mau meninggal, dia memanggil semua suku Israel itu berkumpul dan mau menyampaikan semua hal yang disabdakan Tuhan kepadanya.
Apa yang dilakukan oleh Yosua adalah bahwa dia menyampakan sabda Allah kepada semua mereka tentang betapa Allah telah menyelenggarakan segala sesuatunya tentang perjalanan bangsa Israel itu sejak awal sampai mereka tiba di tanah Kanaan, tempat di mana Allah menjanjikan tanah itu kepada nenek moyang mereka.
Allah dengan segala belaskasihan dan cinta yang besar membentuk bangsa itu sejak dari awal sampai menjadi sebuah bangsa yang besar dari 12 suku Israel itu.
Dengan memberikan kembali gambaran akan kebesaran Allah dalam seluruh perjalanan bangsa Israel itu sejak dari awal nenek moyang mereka sampai terakhir di tanah terjanji itu adalah bentuk kepedulian Allah kepada bangsa Israel dan dengan begitu mereka harus tetap setia kepada Allah.
Mengapa Allah lebih memilih menjelaskan semua hal ini dari pada hukum-hukumNya?
Karena Allah sudah lebih dulu mencintai umat Israel sejak awal sampai dengan keberadaan mereka di tanah terjanji itu.
Maka cinta yang besar itu harus juga dibalas dengan cinta yang besar dan seharusnya diingatkan terus menerus turun temurun agar bangsa itu jangan berpaling kepada cinta allah-allah lain tetapi selalu ingat akan cinta Allah yang begitu besar kepada mereka.
Bagi kita yang juga adalah anak-anak pilihan Tuhan karena telah dibaptis, perlulah kita mengurutkan semua kasih Allah yang kita terima sejak awal sampai dengan kita saat sekarang agar kita jangan jatuh dalam kesombongan diri tetapi selalu bersyukur kepada Allah dan terus mengandalkan Tuhan.
Tuhan akhirnya banyak menetapkan hukum-hukumNya kepada bangsa Israel juga kepada kita, karena kita telah bertegar hati kepada Allah dan hanya mengikuti kemauan ego diri kita.
Akhirnya kita berbuat salah. Dari kesalahan yang dibuat itulah maka lahirlah hukum-hukum itu.
Hal inilah yang menjadi tekanan Yesus ketika mengajarkan hal perceraian kepada orang-orang Farisi yang datang hendak mencobai Yesus.
Orang Farisi itu datang dan mencobai Yesus, “Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?”
Pertanyaan ini lahir dari sebuah rencana jahat orang-orang Farisi hanya untuk mencobai Yesus agar bisa mendapatkan kesalahan dari jawaban yang akan diberikan oleh Yesus.
Yesus lalu menjawab mereka, “Tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita. Sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Demikianlah mereka itu bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Namun mereka masih mempertanyakan mengapa sampai Musa memerintahkan untuk memberi surat cerai. Yesus menjawab mereka, “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.” Yesus dalam pengajaran ini mau menyampaikan dengan sangat tegas bahwa sejak awal, Allah telah melakukan semuanya menjadi sangat baik adanya menciptakan manusia dan segala isi bumi.
Yang menjadi persoalan utama adalah karena ketegaran hati manusia itu sendiri yang menolak Allah.
Allah sudah banyak melakukan kebaikan dalam seluruh rencana keselamatanNya tetapi manusia lebih memilih untuk melawan Allah.
Maka mulailah memeriksa diri kita sendiri sebelum memeriksa diri orang lain apalagi Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 18 Agustus 2023, Perkawinan yang Tidak Terceraikan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Allah telah memberi banyak berkat bagi manusia, masihkah kita layak bertegar hati?
Kedua, Allah telah menciptakan manusia untuk tujuan mulia dalam persatuan cintaNya, tapi manusia hancur karena dosanya sendiri.
Ketiga, kita punya dosa asali, maka hindari mengoreksi orang lain dan lebih memilih mengoreksi diri sendiri.
Teks Lengkap Bacaan 18 Agustus 2023
Bacaan Pertama Kitab Yosua 24:1-13
"Aku telah mengambil bapamu dari Mesopotamia; mengeluarkan engkau dari Mesir; dan menuntun engkau masuk ke tanah perjanjian"
Bacaan dari Kitab Yosua:
Menjelang wafatnya Yosua mengumpulkan semua suku Israel di Sikhem. Dipanggilnya orang tua-tua, para kepala, hakim, dan para pengatur pasukan Israel. Mereka semua berdiri di hadapan Allah.
Maka berkatalah Yosua kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Dahulu kala nenek moyangmu yakni Terah, ayah Abraham dan Nahor, tinggal di seberang Sungai Efrat. Mereka beribadah kepada allah lain.
Tetapi Aku mengambil Abraham, bapamu, dari seberang Sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan.
Aku melipatgandakan keturunannya dan memberinya Ishak.
Kepada Ishak Kuberikan Yakub dan Esau. Esau Kuberi pegunungan Seir sebagai miliknya, sedang Yakub serta anak-anaknya pergi ke Mesir.
Lalu Aku mengutus Musa dan Harun, dan memukul Mesir dengan tulah yang Kulakukan di tengah-tengah mereka.
Kemudian Aku membawa kalian keluar.
Setelah Aku membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir dan kalian sampai ke laut, lalu orang Mesir mengejar nenek moyangmu dengan kereta dan pasukan berkuda ke Laut Teberau.
Sebab itu mereka berteriak-teriak kepada Tuhan.
Maka Ia membuat kegelapan antara kalian dan orang Mesir dan mendatangkan air laut atas orang Mesir, sehingga tenggelamlah mereka.
Dengan mata kepalamu sendiri kalian telah melihat, apa yang Kulakukan terhadap Mesir.
Sesudah itu kalian lama tinggal di padang gurun.
Aku membawa kalian ke negeri orang Amori yang diam di seberang Sungai Yordan, dan ketika mereka berperang melawan kalian, mereka Kuserahkan ke dalam tanganmu, sehingga kalian menduduki negerinya, sedangkan mereka Kupunahkan dari hadapanmu.
Ketika itu Balak bin Zipor, raja Moab, bangkit berperang melawan orang Israel.
Disuruhnya memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki kalian.
Tetapi Aku tidak mau mendengarkan Bileam, sehingga ia pun malahan memberkati kalian.
Demikianlah Aku melepaskan kalian dari tangan Balak.
Setelah kalian menyeberangi Sungai Yordan dan sampai ke Yerikho, maka para warga kota itu berperang melawan kalian, dan juga orang Amori, orang Feris, orang Kanaan, orang Het, orang Girgasi, orang Hewi dan orang Yebus.
Tetapi mereka semua Kuserahkan ke dalam tanganmu.
Kemudian Aku melepaskan tabuhan mendahului kalian, dan binatang-binatang ini menghalau mereka dari depanmu, seperti Aku telah menghalau kedua raja Amori.
Sungguh, bukanlah pedangmu dan bukan pula panahmu yang menghalau mereka.
Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kalian duduki tanpa membangunnya.
Juga Kuberikan kepadamu kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang kalian makan buahnya, meskipun bukan kalian yang menanamnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24
P. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Bersyukurlah kepada Allah segala allah.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Kepada Dia yang memukul kalah raja-raja yang besar!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Dan membunuh raja-raja yang mulia.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Dan memberikan tanah mereka menjadi milik pusaka.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Yang membebaskan kita dari para lawan kita.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Bait pengantar Injil: 1Tes 2:13
Refr. Alleluya
Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia.
Bacaan Injil Matius 19:3-12
"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan istrimu, tetapi semula tidak demikian"
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai Dia.
Mereka bertanya, “Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?”
Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia, sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita?
Dan Ia bersabda, ‘Sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.’
Demikianlah mereka itu bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Kata mereka kepada Yesus, “Jika demikian, mengapa Musa memerintahkan untuk memberi surat cerai jika orang menceraikan istrinya?”
Kata Yesus kepada mereka, “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan istrinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan wanita lain, ia berbuat zinah’.”
Maka murid-murid berkata kepada Yesus, “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan istri, lebih baik jangan kawin.”
Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan ini, hanya mereka yang dikaruniai saja.
Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya; dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain; dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri, demi Kerajaan Surga. Siapa yang dapat mengerti, hendaklah ia mengerti.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.