Berita NTT
Abraham Paul Liyanto Sebut HIPMI Jadi Tempat Belajar Bukan Tempat Cari Makan
pengusaha muda Indonesia khususnya NTT yang sangat diperlukan, terutama dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
“Kami tidak hanya mendorong orang lain bekerja tetapi, kami bekerja. Terbukti kalua kita semua bisa lihat Taman Tagepe semenjak Seroja sudah mulai rusak, sudah mulai kurang bagus tetapi, kami mulai membangun Kembali. Kami pasang lampu, dipecahkan. Kami pasang lagi,kabel-kabel dicabut. Kami melakukan ini. Kami segera perbaiki, mereka terus merusak tapi kami tidak kenal Lelah,”tegas Yusak.
Terpampangnya logo HIPMI Kota Kupang di Taman Tagepe sebagai bukti legacy HIPMI bagi Kota Kupang. Selain itu, hipmi Kota Kupang juga terpanggil untuk mendukung kebersihan Kota Kupang yang dapat memberikan multiplayer effect bukan hanya sekedar bersih.
Kemudian dengan dukungan para donator, saat ini juga HIPMI Kota Kupang turun ke pasar-pasar untuk membeli produk-produk Kota Kupang turun ke pasar-pasar untuk membeli produk-produk UMKM untuk dibagikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan seperti tukang gerobak, tukang parkir dan penjual di pasar yang dipastikan Yusak akan dilakukan secara regular.
HIPMI juga berkontribusi dalam bidang Pendidikan dengan memnberikan beasiswa bagi anak berprestasi tetapi tergolong tidak mampu secara finansial. Selain itu juga mengadkan kuliah-kuliah umum di kampus-kampus di Kota Kupang.(dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.