Frans Aba Calon Gubernur NTT
Calon Gubernur NTT, Frans Aba Tegas Menolak Keberadaan Indomaret dan Alfamart, Harus Bisa Dibatasi
Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur atua NTT, Frans Aba menunjukan sikap untuk membela pedang kecil terhadap usaha pedagangan yang bersifar ekspantif
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur atua NTT, Frans Aba menunjukan sikap untuk membela pedang kecil terhadap usaha pedagangan yang bersifar ekspansif
Kali ini Frans Aba dengan tegas menolaj kehadiran Indomaret dan Alfa Mart yang dianggap bisa menghancurkan ekonomi kerakyatan terutama pedagang kecil di NTT
"Keberadaan mini market tersebut memang memiliki dampak negatif maupun positif. Salah satu dampak negatifnya, yakni berdampak buruk pada perekonomian rakyat kecil," kata Franas Aba saat dihubungi Pos Kupang.com , Jumat 11 Agustus 2023
Pakar ekonomi regional bertitel doktor dari Universita di Malaysia itu mengatakan keberadaan mini market telah membuka lapangan kerja baik kaum muda di NTT, namun disis lain dampak buruknya lebih besar dari yang didapat NTT
Baca juga: Frans Aba Didoakan Mama-mama untuk Bisa Pimpin Bangun NTT : Kami Akan Terus Berdoa
" Kita paham bahwa keberadaan mini market tersebut membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan memperluas jaringan investor, namun masyarakat, khususnya pengusaha kecil harus menghadapi dan menerima kondisi perekonomian yang diakibatkan keberadaan minimarket seperti Alfamart maupun Indomaret," ungkap lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira Kupang itu.

Menurutnya, kedepan pemerintah harus bisa mengatur mini market sejenis agar jangan sampai malah menggerus pedagang kecil seperti kios yang banyak tersebar di NTT
"Untuk kedepannya pemerintah harus mengatur mini market sejenis Alfamart maupun Indomaret agar tidak terlalu merugikan pengusaha kecil, dimana seluruh sektor penguasaan ekonomi mereka monopoli baik itu dari sisi produksi, distribusi sampai retail atau perdagangan seperti menjamurnya keberadaan retail tersebut," katanya
Baca juga: Tokoh Ngada: Jangan Sampai NTT Dipimpin Orang yang Sama Saja. Saatnya Frans Aba Jadi Pemimpin Kami
Menurutnya kehadiran Alfamart dan Indomaret di di NTT, tentu berdampak negatif terhadap pengusaha lokal maupun pedagang lokal.
"Pasalnya selain luas wilayah NTT yang kepulaun dibandingkan dengan kota-kota besar di Jawa, sebenarnya kalau mau dirunut dengan baik, Wilayah seperti Provinsi NTT belum bisa menerima kehadiran pengusaha luar seperti Indomart ataupun Alfamart. Karena ini berdampak pada kelangsungan usaha kecil," jelas Frans Aba
Lebih Lanjut ia mengatakan, dirinya akan membela dan melindungi pedagang kecil dan UMKN lainnya
"Dalam konteks dukungan terhadap UMKM lokal dengan tegas saya ingin menyatakan keprihatinannya terhadap kehadiran beberapa central pembelanjaan seperti minimarket kapital yang makin menjamur," kata Frans Aba yang sudah mendeklarasikan diri maju menjadi Gubernur NTT 2024-2029 itu
Baca juga: Frans Aba Didoakan Mama-mama untuk Bisa Pimpin Bangun NTT : Kami Akan Terus Berdoa

Ia menekankan, kehadiran Indomaret dan Alfamart harus dibatasi dengan regulasi yang jelas sehingga tidak menguasai jalur ekonomi dari produksi hingga ke tangan konsumen
"Kita harusnya menolak kehadiran minimarket seperti Indomaret atau Alfamart, dengan regulasi yang tepat dan jelas. Mereka ini kuasai bisnis mulai dari produksi, distribusi, sampai retail. Kalau makin banyak, ya mati usaha kios-kios masyarakat kita. Uang Kita dibawa keluar semua," jelasnya.
Baca juga: Tokoh Masyarakat di Ngada Frans Aba Tak Puny Utang Politik, Datang Di Waktu Yang Tepat
Dia Franas Aba menyakini bahwa bisnis seperti minimarket itu jelas merusak ekonomi terutama bagi warga yang menggantungkan hidupnya dari berdagang atau pedagang kecil
"Kehadiran kedua minimarket waralaba ini saya punya keyakinan bisa merusak ekonomi daerah Provinsi NTT dalam jangka panjang. Kekuatiran saya Masyarakat akan lebih tertarik untuk mengunjungi toko modern dengan barang-barang lengkap dan harga jual pasti," kata Frans Aba

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.