Berita NTT

Perpustakaan NTT Hendaknya Bukan Menjadi Gudang Buku

Stakeholder Meeting Provinsi NTT 2023 diikuti oleh akademisi, para pegiat literasi se NTT,  para kepala desa yang mengembangkan perpustakaan desa

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Dolly Chandra, Kabid Layanan & Pembinaan Perpustakaan Provinsi NTT, Ir. Yohanes Berek, Kabid Pengembangan & Pelestarian Bahan Pustaka (Tengah duduk) , dan Ibu Desty Ayatun Funtayah, S.Sos dari Perpusnas pada acara Stakeholder Meeting di Swiss-Belcourt, 10 Agustus 2023. 

POS-KUPANG.COM - “Perpustakaan NTT hendaknya  mampu bertransformasi menjadi tempat pengembangan diri untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat, bukan hanya sebagai Gudang buku” demikian disampaikan oleh Dolly Chandra, dalam sambutannya mewakili Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi NTT pada acara  Stakeholder Metting Provinsi  NTT 2023  bertemakan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, di Swiss-Belcourt Kupang, 10 Agustus 2023 .

Menurut Dolly Chandra, Kepala Bidang Layanan & dan Pembinaan Perpstakaan Provinsi NTT, tujuan dari pelaksanaan Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi adalah: pertama, untuk memperkuat dan melanjutkan sinergi dan kolaborasi stakeholder sebagai gerakan bersama dalam membangun literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial; kedua untuk membangun kesadaran tentang pentingnya transformasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat; dan ketiga untuk membangun dukungan stakeholder untuk perluasaan dan keberlanjutan program.

Stakeholder Meeting Provinsi NTT 2023 diikuti oleh akademisi, para pegiat literasi se NTT,  para kepala desa yang mengembangkan Perpustakaan Desa.

Acara Stakeholder Meeting tingkat Provinsi yang merupakan bagian dari Kegiatan Transformasi Perpustakaan Umum Berbasis Inklusi Sosial. Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk saling berbagi informasi, ide, dan pandangan guna mencapai tujuan bersama.

Baca juga: Pesan Kunci Rektor UKAW Kupang Untuk Bangun Perpustakaan Kampus di NTT

Ibu Desty juga menambahkan bahwa pertemuan Stakeholder Meeting (SHM) di tingkat provinsi NTT ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem pendukung bagi pelaksanaan program di level provinsi, kabupaten & desa. “Ekosistem pendukung yang diharapkan dapat memastikan tersedianya landasan kebijakan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan program di daerah, terbentuknya kerjasama dan jejaring antara perpustakaan daerah dengan pemangku kepentingan; dan terjadinya perluasaan program melalui replikasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial secara mandiri dan  berkelanjutan”, demikian Desty, yang merupakan Pustakawan Ahli Madya dari Perpustakaan Nasiona.

Pertemuan yang diadakan untuk membahas perkembangan terbaru, tantangan, peluang, dan rencana tindakan masa depan itu di hadiri juga oleh Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA, Kepala Perpustkaan UKAW dan Anggota Tim Stakeholder TPBIS Provinsi NTT, juga para Fasilitator dari Perpusnas seperti Dyah Ayu Anggriya, Kiki Sbrina Anggraeni, S. Hum, Juga para Stakeholder TPBIS Provinsi NTT yang lain seperti: Polycarpus Do, S.S, Gusti Rikarno, Ir. Yohanes Berek, Jakobin Takaeb, Dedi Supriyadi dari Perpustakaan Daerah Provinsi NTT dan para undangan lainnya.

Mesakh Dethan berharap Stakeholder Meeting Provinsi NTT bisa ditindaklanjuti dengan program-program nyata yang produktif dan kolaboratif dari setiap stakeholder yang hadir demi keberlanjutan proses membangun sumber daya manusia melalui penguatan literasi dalam transformasi perpustakaan di NTT khususnya dan di Indonesia pada umumnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved