Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 10 Agustus 2023, Adil dan Benar
Yosafat dengan bijak menerima teguran itu. Ia berusaha membuktikan bahwa pergaulannya dengan Ahab tidak mengubah dirinya menjadi sama seperti Ahab.
Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak
ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita.
~ayat 7
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Kamis 10 Agustus 2023 dengan judul Adil dan Benar, merujuk pada Kitab 2 Tawarikh 19:4-11.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023.
Kadilan dan kebenaran bukan hanya keinginan semua orang yang berhadapan dengan hukum. Tetapi juga harus menjadi keinginan seorang pemimpin bangsa dan para hakim.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 9 Agustus 2023, Jaga Pergaulan
Di dunia kita hari ini, keadilan dan kebenaran hanya menjadi harapan rakyat biasa, tetapi mereka yang disebut sebagai para penegak hukum, justeru keadilan dan kebenaran mereka diragukan.
Dalam teks ini, Yosafat sebagai pemimpin tertinggi bangsa Yehuda mengangkat para hakim dan menuntut mereka untuk menjadi jaminan tegaknya keadilan dan kebenaran.
Dalam perikop sebelumnya, Yosafat ditegur oleh Yehu bin Hanani terkait dengan pergaulannya dengan Ahab.
Yosafat dengan bijak menerima teguran itu. Ia berusaha membuktikan bahwa pergaulannya dengan Ahab tidak mengubah dirinya menjadi sama seperti Ahab.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 7 Agustus 2023, Janji Sang Pemimpin
Sebaliknya ia menjadikan dirinya sendiri sebagai jaminan adanya keadilan dan kebenaran
bagi bangsanya.
Dengan tegas, ia memerintahkan semua hakim untuk memiliki hati yang takut akan Tuhan. Sebab hanya dengan begitu mereka dapat memberi pertimbangan hukum yang benar dan adil.
Mereka akan dijauhkan dari kecurangan dan godaan suap, jika takut akan Tuhan.
LANGKAH IMAN
Yosafat dan para hakim menjadikan diri mereka sendiri sebagai lambang adanya kepastian hukum,keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsa.
Bukan karena mereka baik, tetapi terutama dan pertama, karena mereka hidup takut akan Tuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.