Bedah Buku GM Kopdit Swasti Sari
Yohanes Sason Helan: Bangun Kopdit Swasti Sari Butuh Komitmen, Cerdas, Tegas dan Jujur
General Manager (GM) Kopdit Swasti Sari Yohanes Sason Helan mengungkapkan empat hal penting yang telah dilakukannya dalam membangun lembaga itu.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Selama ini, katanya, lembaga itu dimanageri secara baik. Sistem kerjanya ditata, aturannya pun dihadirkan sehingga lembaga itu tumbuh dalam sistem yang kuat dan kokoh.
Dalam menakhodai Kopdit Swasti Sari, katanya, ia senantiasa bertindak tegas. Tak ada kompromi terhadap setiap bentuk pelanggaran, apalagi menyangkut keuangan.
Ini dilakukan karena uang yang terhimpun di lembaga itu, semuanya milik anggota. Untuk itu, uang harus diamankan sehingga siapa yang melakukan penyimpangan, harus mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Saat ini, katanya, tak sedikit karyawan yang dijatuhi phunisment bahkan ada yang diproseshukumkan. Semua dilakukan karena demi kepentingan anggota.
Menyingggung soal rekruitmen karyawan, Yohanes Sason Helan mengungkapkan, bahwa jumlah karyawan kopdit tersebut kini sebanyak sekitar 500 orang.
Proses rekruitmen karyawan, lanjut dia, dilakukan demikian ketat. Tak ada kolusi dan nepotisme yang mewarnai proses tersebut. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh karyawan yang berkualitas untuk kepentingan lembaga dan anggota.
“Untuk proses penerimaan karyawan, saya katakan tidak ada kolusi dan nepotisme. Tidak ada yang katanya karyawan itu diterima karena keluarga GM (General Manager). Tidak ada,” tandas Yohanes Sason Helan berkali-kali.
Dalam mengelola keuangan anggota, lanjut dia, harus dilakukan secara baik. Uang yang dipercayakan anggota di lembaga ini, harus dikelola secara profesional. Dan, kejujuran menjadi hal yang paling utama di Kopdit Swasti Sari.
“Kalau kita tidak jujur, tidak mungkin kepercayaan anggota demikian besar ke lembaga ini. Tidak mungkin anggota menginvestasikan uang dalam nilai yang besar di Kopdit Swasti Sari,” ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, ke depan, kepercayaan itu harus tetap dijaga. Caranya adalah mengelola lembaga ini dengan hati yang bersih. Mengelola dengan profesional, mengelolanya dengan rasa memiliki.
Baca juga: Gubernur NTT Ajak KSP Kopdit Swasti Sari Maksimalkan Peluang Investasi
Seluruh karyawan, katanya, harus menyatu dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Dengan begitu lembaga ini akan terus tumbuh dan berkembang sesuai apa yang diharapkan bersama.
“Saya selalu katakan tanam, siram dan rawat sampai besar. Tanam itu gampang. Siram itu gampang, tapi merawatnya, itu yang susah. Untuk itu, tugas utama kita, adalah merawat supaya lembaga ini terus dan berkembang sampai anak dan cucu kita,” ujar Yohanes Sason Helan. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
GM Kopdit Swasti Sari
Yohanes Sason Helan
Launching dan Bedah Buku
Frits Fanggigae
Romanus Woga
Wakil Bupati Sikka
Tokoh Penggerak Koperasi Asia
Kopdit Swasti Sari
Daftar SPPG di Kota Kupang yang Layani Pelaksanaan MBG |
![]() |
---|
Timor Leste Akan Dapat Keuntungan Bergabung dengan ASEAN |
![]() |
---|
Tuntut Penyelesaian Sengketa Perbatasan Naktuka, Warga Suku Oemanas di Amfoang Timur Orasi Damai |
![]() |
---|
Ratusan Siswa Diduga Keracunan, 1.050 Porsi MBG di SMPN 8 Kota Kupang Batal Dikonsumsi |
![]() |
---|
Delegasi Timor Leste Kunjungi STIA LAN Jakarta, Jajaki Peluang Kerja Sama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.