Bedah Buku GM Kopdit Swasti Sari
Yohanes Sason Helan: Bangun Kopdit Swasti Sari Butuh Komitmen, Cerdas, Tegas dan Jujur
General Manager (GM) Kopdit Swasti Sari Yohanes Sason Helan mengungkapkan empat hal penting yang telah dilakukannya dalam membangun lembaga itu.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – GM Kopdit Swasti Sari Yohanes Sason Helan mengungkapkan empat hal penting yang telah dilakukannya dalam membangun lembaga itu hingga menjadi besar sampai sekarang.
Empat hal tersebut, yakni komitmen, kecerdasan, ketegasan dan jujur. “Empat hal ini yang selalu saya kedepankan dalam setiap kesempatan. Komitmen itu harus. Kecerdasan juga harus, apalagi kejujuran. Itu mutlak,” tandasnya.
Ia mengemukakan hal tersebut pada momen istimewa, acara Launching dan Bedah Buku Bangun Kesejahteraan Masyarakat NTT untuk Indonesia di Hotel Kristal, Sabtu 5 Agustus 2023.
Acara bedah buku tersebut menampilkan dua narasumber, yakni Dr. Frits Fanggigae, akademisi dari Universitas Kristen (Unkris) Artha Wacana Kupang dan Romanus Woga, Wakil Bupati Sikka. Rommy, demikian Romanus Woga biasa disapa, merupakan Tokoh Penggerak Koperasi Asia.
Dalam selayang pandang, Yohanes Sason Helan mengisahkan tentang suka dukanya mengembangkan lembaga itu pada 30-an tahun lalu.
Awalnya, lanjut dia, Kopdit Swasti Sari hanyalah sebuah lembaga kecil, yang dilihat sebelah mata. Lembaga keuangan non bank itu tidak diperhitungkan sama sekali.
Makanya, ketika saat ini lembaga ini telah tumbuh menjadi besar, itu merupakan buah dari perjuangan panjang yang telah dirintis selama ini.
Hal-hal yang sulit di masa itu, katanya, adalah minimnya minat masyarakat untuk berkoperasi. Modal yang didapatkannya juga sangat minim. Semuanya tergantung pada keadaan. Apalagi masa itu semua serba susah.
Namun, ungkap Yohanes Sason Helan, ia tidak pernah menyerah. Ia terus bangkit dan bangkit menemui orang-orang yang dinilainya punya uang. Ia terus menghimpun uang anggota hingga jumlahnya melonjak drastis.
Komitmen untuk membangun Kopdit Swasti Sari, katanya, demikian kuat tertanam dalam dirinya. Sehingga sesusah apa pun hal yang dihadapi, semuanya akan diselesaikan dengan baik.

Hal berikutnya, adalah keberanian untuk melakukan terobosan. Terobosan itu dibuat semata-mata untuk pengembangan lembaga. Alhasil, Kopdit Swasti Sari yang dulunya diabaikan, kini menjadi pilihan.
Swasti Sari yang dulunya kecil, perlahan-lahan menjadi besar dan terus berkembang sampai sekarang. Bahkan tumbuh menjadi koperasi primer nasional.
Dia juga menyebutkan bahwa dulu, anggota Swasti Sari masih bisa dihitung dengan jari. Jumlahnya masih kecil seperti halnya lembaga koperasi lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tapi seiring bergulirnya waktu, jumlah anggota mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan saat ini jumlahnya sudah mencapai 200-an ribu anggota. Angka yang tak bisa dibilang kecil untuk ukuran koperasi di daerah ini.
Menurut Yohanes Sason Helan, kondisi ini akan terus tumbuh pada waktu-waktu yang akan datang. Bahkan bisa melonjak berlipat-lipat jikalau lembaga ini ditatakelolakan secara baik.
Selama ini, katanya, lembaga itu dimanageri secara baik. Sistem kerjanya ditata, aturannya pun dihadirkan sehingga lembaga itu tumbuh dalam sistem yang kuat dan kokoh.
Dalam menakhodai Kopdit Swasti Sari, katanya, ia senantiasa bertindak tegas. Tak ada kompromi terhadap setiap bentuk pelanggaran, apalagi menyangkut keuangan.
Ini dilakukan karena uang yang terhimpun di lembaga itu, semuanya milik anggota. Untuk itu, uang harus diamankan sehingga siapa yang melakukan penyimpangan, harus mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Saat ini, katanya, tak sedikit karyawan yang dijatuhi phunisment bahkan ada yang diproseshukumkan. Semua dilakukan karena demi kepentingan anggota.
Menyingggung soal rekruitmen karyawan, Yohanes Sason Helan mengungkapkan, bahwa jumlah karyawan kopdit tersebut kini sebanyak sekitar 500 orang.
Proses rekruitmen karyawan, lanjut dia, dilakukan demikian ketat. Tak ada kolusi dan nepotisme yang mewarnai proses tersebut. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh karyawan yang berkualitas untuk kepentingan lembaga dan anggota.
“Untuk proses penerimaan karyawan, saya katakan tidak ada kolusi dan nepotisme. Tidak ada yang katanya karyawan itu diterima karena keluarga GM (General Manager). Tidak ada,” tandas Yohanes Sason Helan berkali-kali.
Dalam mengelola keuangan anggota, lanjut dia, harus dilakukan secara baik. Uang yang dipercayakan anggota di lembaga ini, harus dikelola secara profesional. Dan, kejujuran menjadi hal yang paling utama di Kopdit Swasti Sari.
“Kalau kita tidak jujur, tidak mungkin kepercayaan anggota demikian besar ke lembaga ini. Tidak mungkin anggota menginvestasikan uang dalam nilai yang besar di Kopdit Swasti Sari,” ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, ke depan, kepercayaan itu harus tetap dijaga. Caranya adalah mengelola lembaga ini dengan hati yang bersih. Mengelola dengan profesional, mengelolanya dengan rasa memiliki.
Baca juga: Gubernur NTT Ajak KSP Kopdit Swasti Sari Maksimalkan Peluang Investasi
Seluruh karyawan, katanya, harus menyatu dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Dengan begitu lembaga ini akan terus tumbuh dan berkembang sesuai apa yang diharapkan bersama.
“Saya selalu katakan tanam, siram dan rawat sampai besar. Tanam itu gampang. Siram itu gampang, tapi merawatnya, itu yang susah. Untuk itu, tugas utama kita, adalah merawat supaya lembaga ini terus dan berkembang sampai anak dan cucu kita,” ujar Yohanes Sason Helan. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
GM Kopdit Swasti Sari
Yohanes Sason Helan
Launching dan Bedah Buku
Frits Fanggigae
Romanus Woga
Wakil Bupati Sikka
Tokoh Penggerak Koperasi Asia
Kopdit Swasti Sari
Daftar SPPG di Kota Kupang yang Layani Pelaksanaan MBG |
![]() |
---|
Timor Leste Akan Dapat Keuntungan Bergabung dengan ASEAN |
![]() |
---|
Tuntut Penyelesaian Sengketa Perbatasan Naktuka, Warga Suku Oemanas di Amfoang Timur Orasi Damai |
![]() |
---|
Ratusan Siswa Diduga Keracunan, 1.050 Porsi MBG di SMPN 8 Kota Kupang Batal Dikonsumsi |
![]() |
---|
Delegasi Timor Leste Kunjungi STIA LAN Jakarta, Jajaki Peluang Kerja Sama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.