Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 8 Agustus 2023, Dominikus Adalah Contoh Anak yang Berbahagia
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Selasa 8 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Dominikus Adalah Contoh Anak yang Berbahagia
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Bilangan 12: 1-13, dan bacaan Injil Matius 15: 1-2.10-14; Peringatan Santo Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 8 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pengalaman hidup membuktikan bahwa salah satu tantangan paling berat dalam kehidupan sosial masyarakat adalah iri hati. Susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah.
Hal ini sangat berbahaya bukan hanya dalam kehidupan sosial, tetapi juga bagi diri sendiri. Iri hati seperti ular berbisa yang mendekam dalam lubuk hati manusia, yang dengan kejam terus menyemprotkan racun kepada orang lain.
Itulah sebabnya dalam bacaan Injil yang kita dengar, Yesus mengatakan, “Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”
Persoalannya adalah bahwa orang-orang Farisi menegur Yesus karena murid-muridNya melanggar adat istiadat nenek moyang mereka yaitu tidak membasuh tangan sebelum makan.
Adat istiadat nenek moyang adalah tradisi dari mulut ke mulut yang berasal dari rabi-rabi besar yang dianggap sebagai tambahan pelengkap dan sebagai tafsiran dari Alkitab. Dan ini dianggap sama kuasanya dengan hukum Taurat.
Oleh karena itu bagi orang Farisi dan ahli Taurat, tidak mencuci tangan sebelum makan, dianggap masalah besar.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023, Hilangkan Kerakusan Hidup
Yesus menunjukkan makna terdalam dari suatu kebiasaan hidup yang selama ini dipahami secara dangkal dan keliru, bahwa kenajisan tidak terletak pada tangan kotor yang tak terbasuh, pada makanan yang kita makan, minuman yang kita minum, tetapi yang keluar dari hati kita.
Karena dari dalam hati kita dapat timbul segala pikiran jahat, hawa nafsu, keserakahan, iri hati dan lain-lain.
Bagi Yesus, makanan yang dimakan dengan menggunakan tangan yang tidak dicuci tidak mempengaruhi kehidupan rohani seseorang.
Tetapi yang keluar dari mulut seseorang, yakni perkataannya, memperlihatkan kondisi hatinya, apa yang dipikirkan dan dikehendaki, sebab hati yang membenci akan sulit untuk mengungkapkan pujian dan syukur.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023, Hidup Ekaristik
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini Gereja memperingati Santo Dominikus. Dominikus lahir si Calaruega, Spanyol sekitar tahun 1170, dari pasangan Don Felix de Guzman dan Joanna dari Aza.
Pasangan ini dikenal sebagai bangsawan kristen yang saleh dan taat beragama.
Berdasarkan catatan sejarah, keluarga Santo Dominikus merupakan keluarga yang saleh dan beriman.
Ibunya sendiri dinyatakan Beata (yang berbahagia). Sedangkan kedua kakaknya yakni Mannes dan Antonio mencurahkan hidup mereka bagi Gereja sebagai imam.
Demikian juga dua keponakannya menjadi imam dalam tarekat Dominikan yang dia dirikan.
Alangkah bahagianya memiliki keluarga yang setia dan taat beribadah kepada Tuhan.
Betapa gembiranya hati jika memiliki orangtua yang memberikan contoh dan teladan kehidupan iman, moral dan sosial yang baik di tengah
keluarga dan masyarakat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 6 Agustus 2023, Kemah Tuhan dalam Hidup Kita
Santo Dominikus adalah contoh anak yang berbahagia. Kebahagiaan Dominikus bukan semata-mata karena dia memiliki harta dan tidak kekurangan apa pun, melainkan karena kesalehan dan teladan yang diberikan orangtuanya.
Orangtuanya meskipun kaya dan terkenal, mereka sangat rendah hati.
Lebih dari itu, ayah ibunya memberikan contoh yang baik sebagai orang kristiani.
Berkat teladan hidup yang baik, anak-anak mereka pun akhirnya menjadi anak-anak yang baik dan sangat saleh bahkan Dominikus akhirnya menjadi seorang Santo, orang kudus.
Kontemplasi
Di tengah-tengah keluarga dan masyarakat kita, selalu ada orang yang berperilaku baik dan buruk. Apakah kita dapat menjadi saksi Kristus menjadi agen pembawa perubahan bagi mereka yang memiliki perilaku yang kurang baik?
Beranikah kita melanggar aturan demi sesuatu yang lebih bernilai dan demi membantu dan menyelamatkan orang lain?
Mari kita belajar dari orangtua Santo Dominikus. Mereka meletakkan dasar yang kokoh kuat dalam kehidupan beriman, bermoral dan bermasyarakat.
Doa
Allah Bapa yang arif bijaksana, Santu. Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umatMu pada masa yang lalu. Semoga kini dia tetap menolong GerejaMu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa, Pesta Santo Dominikus Pendiri Ordo Pengkotbah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 8 Agustus 2023

Bacaan Pertama Bilangan 12:1-13
"Musa itu seorang nabi yang lain daripada yang lain. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap dia?"
Bacaan dari Kitab Bilangan:
Sekali peristiwa Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa karena wanita Kush yang diperisterinya. Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush.
Kata mereka,”Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraanMusa saja? Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?” Hal itu didengar oleh Tuhan. Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya melebihi siapa pun di atas bumi.
Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam, “Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan.” Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam.
Dan mereka berdua tampil. Lalu bersabdalah Tuhan, “Dengarkanlah sabda-Ku ini. Jika di antara kalian ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan, menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan.
Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa, yang setia di seluruh rumah-Ku. Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan, terus terang, bukan dalam teka-teki.
Dan ia telah melihat rupa Tuhan. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap hamba-Ku Musa?” Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka. Tuhan meninggalkan tempat itu, dan tiang awan naik dari atas kemah.
Pada saat itu Miryam tampak kena penyakit kusta, kulitnya menjadi putih seperti salju. Ketika Harun menoleh kepadanya, tampaklah olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta.
Harun lalu berkata kepada Musa, “Ah Tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami. Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian.
Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan sudah setengah busuk dagingnya.” Lalu berserulah Musa kepada Tuhan, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13
Refr. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab aku orang berdosa.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.
Bait Pengantar Injil Yohanes 1:49b
Refr. Alleluya.
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.
Bacaan Injil Matius 15:1-2.10-14
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.”
Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkan dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”
Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus, “Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?” Tetapi Yesus menjawab, “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, akan dicabut sampai akar-akarnya.
Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.