Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 6 Agustus 2023, Menikmati Kemuliaan-Nya
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Minggu 6 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menikmati Kemulian-Nya.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Daniel 7:9-10.13-14; bacaan kedua 2 Petrus 1: 16-19, dan bacaan Injil Matius 17: 1-9; Pesta Yesus Menampakan Kemuliaan-Nya.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 6 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya.
Pesta ini sering disebut juga dengan nama Transfigurasi.
Perayaan ini sebelumnya sangat populer di Gereja Timur. Di Gereja Barat atau Gereja Katolik, perayaan ini resmi dirayakan secara liturgis pada tahun 1457.
Pesta ini juga menjadi ucapan syukur atas kemenangan tentara kristiani yang memukul mundur pasukan Turki di Belgrado.
Para Penginjil melaporkan bahwa Yesus selalu menggunakan kesempatan tertentu setelah melayani manusia untuk pergi menyendiri di atas bukit dan berdoa, kadang semalam-malaman Ia berdoa.
Tetapi kali ini Yesus mengajak tiga murid inti yakni Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk mendaki sebuah gunung yang tinggi. Mereka sendirian saja di sana.
Baca juga: Renungan Harian Katolik 6 Agustus 2023, Pesta Transfigurasi: Yesus Berubah Rupa di Puncak Gunung
Di atas gunung itu Yesus berubah rupa. “Wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.” (Mat 17:2; Mrk 9:2-3).
Peristiwa Yesus berubah rupa atau transfigurasi ini mirip dengan pengalaman Musa ketika berjumpa dengan Yahwe di atas gunung Sinai.
“Ketika Musa turun dari gunung Sinai, kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa, ketika ia turun dari gunung itu, tidaklah ia tahu bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan” (Kel 34:29).
St. Paulus berkata, “Mata orang Israel tidak tahan menatap wajah Musa yang cemerlang.” (2Kor 3:7).
Di dalam perikop Injil, Tuhan Yesus menampakkan kemuliaanNya bersama Musa (Torah) dan nabi Elia (seorang nabi besar) di hadapan Petrus, Yakobus dan Yohanes yang mewakili para murid-Nya.
Menjadi pertanyaan kita adalah apa makna Yesus menampakkan kemuliaanNya di atas gunung yang tinggi?
Sebelumnya Yesus sudah memberitahu tentang penderitaanNya (Mat 16: 21). Kali ini Yesus menampakkan kemuliaanNya untuk
mempertegas pemberitahuanNya itu bahwa Ia akan pergi ke Yerusalem dan di sana Ia akan menanggung banyak penderitaan, ditolak dan disalibkan.
Pengalaman Paskah-Nya ini sebenarnya sudah ada dalam Kitab Taurat (Musa) dan Kitab para nabi (Elia).
Pada saat yang sama, Allah Bapa sendiri bersaksi, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” (Mat 17:5).
Allah Bapa bersaksi untuk memuliakan PuteraNya karena Yesus Putera taat kepadaNya.
Awan terang yang menaungi Yesus dan para muridNya adalah shekinah, tempat Allah bersemayam dan mengingatkan orang-orang Yahudi yang berharap bahwa ketika Mesias datang, awan kemuliaan Tuhan akan menaungi kembali Bait Suci di Yerusalem (Kel 16:10; 19:9; 33:9; 1Raj 8:10; 2 Mak 2:8).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 6 Agustus 2023, Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Pada hari ini Tuhan Yesus menghendaki agar kita yang mendengar sabdaNya pun ikut menikmati kemuliaanNya.
Tuhan Yesus juga membuka jalan bagi kita untuk menikmati kemuliaan Bapa dengan mengikutiNya, mendengar dan melakukan sabdaNya di dalam hidup kita.
Allah Bapa sendiri menghendaki agar kita mendengar PuteraNya.
Dengan mendengar Yesus, kita mendengar Bapa sendiri karena Yesus dan Bapa adalah satu.
Saudaraku, apa yang harus kita lakukan?
Pertama, Cari Tuhan: Yesus mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes, mendaki dan berdoa di Gunung Tabor.
Yesus mengajak kita untuk selalu mencari Tuhan dengan hidup rohani dan keheningan iman.
Kedua, Hadapi cobaan:Yesus tidak terus tinggal di atas gunung atau tinggal nyaman di dalam kemah yang akan dibangun oleh Petrus dan teman-teman, tetapi Ia turun gunung.
Ia siap pergi ke Yerusalem, terlibat dengan suka duka dunia dan berani untuk memanggul salib yang mesti dipanggul-Nya sebagai
rencana keselamatan Allah.
Ketiga, Yakini Iman: Dengan pengalaman “transfigurasi” Yesus, iman kita diyakinkan bahwa derita dan pengorbanan diri-Nya di salib akan membuahkan kemuliaan dan kebangkitan-Nya adalah demi keselamatan umat manusia.
Doa
Allah Bapa Yang Mahaluhur dan Mahamulia, syukur kepadaMu atas segala kasih dan kemuliaan yang boleh kuterima. Semoga dengan teladan iman para rasul aku bisa mengantar semakin banyak orang kepada terangMu yang sejati. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Yesus menampakkaan KemuliaanNya.
Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 6 Agustus 2023

Bacaan Pertama Daniel 7:9-10.13-14
"Pakaian-Nya putih seperti salju"
Bacaan dari Kitab Daniel:
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar.
Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab.
Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya.
Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 97:1-2.5-6.9
Refr. Tuhan adalah Raja, Mahatinggi di atas seluruh bumi.
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bacaan Kedua 2 Petrus 1:16-19
"Suara itu kami dengar datang dari surga"
Bacaan dari Surat Kedua Petrus:
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.
Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Matius 17:5c
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
Bacaan Injil Matius 17:1-9
"Ketika sedang berdoa, berubahlah rupa wajah Yesus"
Bacaan dari Injil Matius:
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu.
Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara Petrus berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!” Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri.
Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.