Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 4 Agustus 2023, Mereka Kecewa dan Menolak Dia

Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Imamat 23: 1.4-11.15-16.27.34b-37, dan bacaan Injil Matius 13: 54-58

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 4 Agustus 2023 dengan judul Mereka Kecewa dan Menolak Dia. 

Kesadaran itu mendorong dia untuk senantiasa mempersembahkan karyanya kepada Tuhan.

Tahap demi tahap ia membenahi parokinya dengan coba membangkitkan semangat iman umat.

Semangat kerja kerasnya semenjak kecil mendorongnya untuk berkhotbah dan mengajar umat tanpa mengenal lelah.

Kesalehan dan kesederhanaannya dalam melayani umat inilah yang memuat Santo Yohanes Maria Vianey semakin dikenal dan dihormati.

Dia sangat mengikuti semua ajaran iman dan dipraktikkan dalam hidupnya sejak masa kecil sampai dia menjadi imam dan dalam seluruh tugas pelayanannya.

Hal ini juga sejalan dengan tuntutan Allah bagi bangsa Israel yang telah mendapat kemurahan Tuhan. Maka Tuhan menetapkan hari-hari khusus yang harus dilaksanakan oleh umat Israel sebagai bentuk penghormatannya kepada Allah, Yahwe mereka.

Semua ketetapan yang disampaikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa itu adalah sarana yang harus dipakai oleh bangsa Israel untuk semakin dekat dan menghormati Allah mereka.

Namun seperti kita ketahui, semua ketetapan yang sudah ditetapkan Allah bagi bangsa Israel itu memang dijalankan dalam seluruh kehidupan mereka.

Namun seiring dengan berjalannya waktu dalam perjalanan mereka di padang gurun itu, bangsa Israel kadang melanggar dan melawan Allah mereka dan mengeluhkan semua yang telah mereka terima.

Bahkan lebih dari itu, mereka kadang memberontak melawan Allah dan tidak setia pada perjanjian yang telah ditetapkan bagi mereka.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 Agustus 2023, Berikanlah Apresiasi kepada Sesama

Begitulah manusia, kita seringkali begitu gampang membuat perjanjian dalam hidup kita dan seringkali juga kita melanggarnya dengan begitu banyak dalih seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel.

Tidak hanya kita lakukan hal ini kepada sesama kita, tetapi juga lebih sering kita lakukan itu kepada Allah sendiri lewat semua hal yang kita lakukan dalam hidup kita.

Kita dengan tahu dan mau tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai seorang pengikut Yesus.

Kita lebih cenderung mempersalahkan orang lain atau bahkan mempersalahkan Tuhan akan apa yang sedang kita alami dalam hidup akhirnya kita bisa dengan serta merta menolak sesama kita atau bahkan menolak Tuhan sendiri yang kita “merasa” tidak berpihak kepada kita walaupun Allah telah menyelenggarakan segala sesuatunya untuk hidup kita.

Hal inilah yang dialami oleh Yesus sendiri ketika berada di Nasaret tempat Dia dibesarkan. Yesus ditolak oleh orang-orang sekampungnya hanya karena mereka telah mengenal Dia sebagai anak Tukang Kayu dan semua sudaraNya mereka kenal sebagai orang kalangan biasa dalam masyarakat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved