Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 4 Agustus 2023, Berikanlah Apresiasi kepada Sesama

John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Imamat 23: 1.4-11.15-16.27.34b-37, dan bacaan Injil Matius 13:54-58.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 4 Agustus 2023 dengan judul Berikanlah Apresiasi kepada Sesama. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berikanlah Apresiasi kepada Sesama.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Imamat 23: 1.4-11.15-16.27.34b-37, dan bacaan Injil Matius 13:54-58; Peringatan Santo Yohanes Maria Vianey, Imam.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 4 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

"Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya" (Mat 13: 57).

Pernyataan di atas mau menunjukkan sikap orang-orang sekampung terhadap Yesus.

Mereka hanya melihat latar belakang keluarga Yesus sehingga sepelekan Dia.

Bagi mereka Yesus bukan orang hebat, karena berasal dari keluarga biasa-biasa saja.

Mereka sangat gampang menilai Yesus menurut tampak lahiriahnya.

Semua perbuatan besar yang dibuat Yesus maupun ajaran-ajaranNya tampak sia-sia di hadapan mereka.

Mereka tidak menghargai dan tidak menaruh rasa hormat terhadap segala perbuatan baikNya.

Meskipun ditolak, Yesus tetap mewartakan kebenaran dan keadilan.

Meskipun ditolak orang Nazareth, di seluruh dunia orang tetap menggemakan madah pujian.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 3 Agustus 2023, Jadilah Ikan yang Baik di Surga

Hari ini kita memperingati Santo Yohanes Maria Vianey, seorang Imam Tuhan.

Perjalanan hidup Santo Yohanes Maria Vianey tergolong unik dan agak menyedihkan di awal kehidupannya.

Dia lahir pada tanggal 8 Mei 1786 di desa Dardilly, Lyon Prancis dalam sebuah keluarga yang miskin.

Dia bodoh, lamban dan baru bisa bicara ketika sudah berusia 18 tahun.

Hanya satu saja kelebihannya yaitu dia rajin bekerja dan giat dalam doa berkat teladan dari kedua orangtuanya. Ini saja yang dia miliki.

Pada umur 20 tahun, Yohanes Maria Vianey memutuskan untuk menjadi seorang imam.

Namun cita-cita ini ditolak ayahnya.

Alasannya sederhana. Sang ayah tahu bahwa anaknya bodoh dan lamban.

Maka tidak mungkin dia bisa menjadi seorang imam. Tetapi akhirnya dia diizinkan juga.

Selama berada di Seminari Menengah dan Seminari Tinggi, Yohanes Maria Vianey sangat lemah dalam semua bidang studi terlebih bahasa Latin.

Walau selalu harus melakukan ujian ulang untuk memperbaiki nilai-nilainya, dia tidak putus asa.

Para pembina di Seminari sangat ragu dan ingin mengeluarkan dia, tetapi karena Yohanes Maria Vianey memiliki hidup rohani yang baik, maka mereka tetap membiarkan dia untuk lanjut menjadi imam.

Akhirnya tahun 1815, dia ditahbiskan menjadi imam.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 3 Agustus 2023, Kemah Tuhan dalam Hati Kita

Setelah menjadi imam, Yohanes belum diperkenankan untuk melayani Sakramen Pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberikan bimbingan rohani kepada umat.

Hal ini menyakitkan. Namun dia tetap tabah.

Yohanes juga tidak diizinkan bekerja di paroki kota. Dia dikirim kembali ke sebuah paroki di desa dengan pertimbangan bahwa pendidikan umat di desa pun tidaklah seberapa. Artinya mereka sama-sama bodoh.

Yohanes Maria Vianey menerima dengan lapang dada dan ikhlas.

Namun Roh Kudus bekerja atas dirinya. Sebagai imam muda walaupun di paroki desa, dia mulai membenah dirinya.

Dia belajar untuk meningkatkan kemampuannya dalam berkotbah, renungan dan nasihat rohani kepada umatnya.

Perlahan tapi pasti. Yohanes mulai terkenal sebagai pengkotbah yang hebat, yang menarik banyak orang untuk bertobat.

Dari mana-mana orang besar kecil, kaya miskin, datang kepada imam sederhana ini untuk minta nasihat, pengampunan dan pertolongan.

Banyak penyembuhan jasmani yang terjadi dengan pertolongan doa Santo Yohanes Maria Vianey.

Yang tidak ada harapan, ternyata memiliki harapan.

Kontemplasi

Sebagai orang kristiani kita diajak untuk mampu menghargai segala usaha dan perjuangan sesama dengan tulus hati dan bukan hanya sekadar kritik; apalagi kata-kata kecaman, makian dan celaan.

Kita patut bersyukur bila usaha dan karier orang lain berhasil baik. Kita perlu memberikan apresiasi atau penilaian positip atas hasil usahanya.

Doa

Allah Bapa Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santu Yohanes Maria Vianey, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars.

Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka.

Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 4 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 4 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 4 Agustus 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Imamat 23:1.4-11.15-16.27.34b-37

"Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan"

Bacaan dari Kitab Imamat:

Tuhan bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan.

Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus.

Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat."

Tuhan bersabda pula kepada Musa, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam.

Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat.

Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu.

Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian.

Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan.

Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat.

Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan.

Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 81:3-4.5-6ab.10-11ab

Refr. Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.

1. Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.

2. Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub; hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju melawan tanah Mesir.

3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

Bait Pengantar Injil 1 Petrus 1:25

Refr. Alleluya.

Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Bacaan Injil Matius 13:54-58

"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu?

Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved