Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 1 Agustus 2023, Deo Locuples Redemptionis -Bersama Tuhan Penebusan Berlimpah

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Deo Locuples Redemptionis - Bersama Tuhan Penebusan Berlimpah.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Eman Kiik Mau menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 1 Agustus 2023 dengan judul Deo Locuples Redemptionis -Bersama Tuhan Penebusan Berlimpah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Deo Locuples Redemptionis - Bersama Tuhan Penebusan Berlimpah.

RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan menceritakan riwayat hidup Santo Alfonsus Maria de Liguori bertepatan dengan Peringatan Santo Alfonsus Maria de Liguori pada hari ini.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 1 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Hari ini Gereja memperingati Santo Alfonsus Maria de Liquori, Uskup dan Pujangga Gereja. Alfonsus lahir di Marianella, Napoli, Italia, 27 September 1696. Ia adalah seorang jenius. Bayangkan, dalam usia 16 tahun, ia meraih gelar Doktor Hukum di Universitas Napoli.

Setelah tiga tahun menjadi imam, pada 9 November 1732, ia mendirikan Kongregasi Sanctissimi Redemptoris" - Kongregasi Sang Penebus Maha Kudus. Pada usia 66 tahun, ia diangkat menjadi Uskup Agata. Ia meninggal pada 1 Agustus 1787.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023, Melewati Jalan Sulit

Santo Alfonsus Maria de Liquori adalah Pendiri Kongregasi Sang Penebus Maha Kudus atau CSsR. Santo Alfonsus adalah orang kudus yang dikaruniai Allah dengan kotbah yang menarik dan mendalam, sehingga ia sangat disukai umat.

Rahasia kedalaman kotbahnya bukan berasal dari kecerdasan otaknya dalam mengutak-atik atau merangkai kata-kata yang indah dan menarik, tetapi justru berpangkal dari pengalaman hidup doanya, pengalaman hidup dengan Yesus.

Dalam kehidupan umat beriman Katolik, seperti Santo Alfonsus, lambang kehadiran Yesus yang nyata dan kelihatan adalah kehadiran Tuhan dalam Ekaristi, yakni Sakramen Maha Kudus.

Santo Yohanes Paulus II pernah mengutip kata-kata dari Santo Alfonsus Maria de Liquori, "Dari semua devosi, sembah sujud terhadap Yesus dalam Sakramen Maha Kudus adalah yang paling agung daripada sakramen yang lain, yang paling berkenan kepada Allah dan paling bermanfaat bagi kita!"

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023, Pembela Iman yang Tangguh

Berjumpa dengan Yesus dan biasakanlah untuk berdoa di depan Sakramen Maha Kudus, di sanalah kita akan beroleh segala hal yang diperlukan untuk perjalanan hidup dan pelayanan kita.

Santo Alfonsus Maria de Liquori mengatakan bahwa, "Seluruh kesucian dan kesempurnaan jiwa terletak pada cinta akan Yesus Kristus, Tuhan kita, harta kita tertinggi, Penebus kita!" Bersama Tuhan penebusan berlimpah!"

Santo Alfonsus Maria de Liguori, doakanlah kami. Amin.

Hari ini Misa Syukur Ulang Tahun Ke-140 Paroki Stella Maris Atapupu. Misa dipimpin oleh Bapak Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku Pr. Tema Misa, "Kita adalah Saudara Selalu dan Selamanya!"

Teks Lengkap Bacaan 1 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Keluaran 33:7-11;34:5b-9.28

"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka"

Bacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan.

Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan.

Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu.

Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.

Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.

Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya.

Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai.

Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, "Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah.

Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.

Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat."

Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.

Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu."

Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 103: 6-7.8-9.10-11.12-13

Refr. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.

3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!

4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuangnya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.

Bait Pengantar Injil PS 958

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya.

Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya. Alleluya.

Bacaan Injil Matius 13:36-43

"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."

Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat.

Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya.

Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved